Logo Bloomberg Technoz

“Putin hanya menunjukkan keinginan untuk membunuh,” tulis Andriy Yermak, kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskiy, dalam unggahannya di X pada Kamis. “Kekerasan ini harus dihentikan. Serangan terhadap warga sipil harus berakhir.”

Serangan udara Rusia yang menjadi salah satu yang terbesar tahun ini terjadi hanya beberapa jam setelah Trump menuding Zelenskiy—yang saat ini berada di Afrika Selatan—sebagai pihak yang memperpanjang perang. “Saya pikir kita sudah punya kesepakatan dengan Rusia,” ujar Trump di Gedung Oval pada Rabu. “Kita harus mencapai kesepakatan dengan Zelenskiy.”

Trump juga mengkritik Presiden Ukraina itu melalui media sosialnya karena menyatakan Ukraina tidak akan mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea, yang menurutnya bertentangan dengan konstitusi Ukraina. Trump mengatakan bahwa dalam rancangan kesepakatannya, Ukraina tidak diminta untuk mengakui hal tersebut.

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan pada Rabu di India bahwa kesepakatan damai kemungkinan akan melibatkan “pertukaran wilayah” dan perbatasan akhir mungkin tidak sesuai dengan garis pertempuran saat ini. Ia menyebut AS telah memberikan “proposal yang sangat eksplisit” kepada Rusia dan Ukraina, dan memperingatkan bahwa AS bisa menarik diri dari kesepakatan jika kedua pihak tidak sepakat.

Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa berusaha memperlambat tekanan dari Trump untuk segera mencapai kesepakatan damai. Mereka khawatir kesepakatan itu akan mengorbankan keamanan Ukraina dan Eropa. Menurut sumber yang mengetahui hal ini, mereka menegaskan bahwa gencatan senjata dan kejelasan soal jaminan keamanan untuk Ukraina harus menjadi syarat utama sebelum ada perundingan soal wilayah.

Dalam pertemuan di Paris pekan lalu, pejabat AS menyampaikan proposal baru untuk mengakhiri perang kepada pihak Eropa dan Ukraina. Proposal itu akan membekukan konflik di garis pertempuran saat ini, demikian menurut laporan Bloomberg sebelumnya. AS juga disebut bersedia mengakui pendudukan Rusia atas Krimea—yang secara internasional masih dianggap sebagai wilayah Ukraina—dan meringankan sanksi terhadap Moskow sebagai bagian dari potensi kesepakatan.

“Tuntutan maksimalis Rusia kemarin agar Ukraina mundur dari wilayahnya, ditambah dengan serangan brutal ini, menunjukkan bahwa Rusia—bukan Ukraina—adalah penghalang bagi perdamaian,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha di X pada Kamis. “Tekanan seharusnya diarahkan ke Moskow, bukan Kyiv.”

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menembak jatuh 87 drone Ukraina sepanjang malam, termasuk dua yang mengarah ke wilayah Moskow, menurut pernyataan di Telegram pada Kamis.

(bbn)

No more pages