Logo Bloomberg Technoz

RI Mau Borong Migas AS: Ongkos Tanker Naik, Harga LPG Bisa Mahal

Redaksi
24 April 2025 10:50

Tabung gas LPG Pertamina./Bloomberg-Josh Estey
Tabung gas LPG Pertamina./Bloomberg-Josh Estey

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ongkos kargo gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) ditengarai makin mahal, padahal Indonesia tengah berencana merealokasi impor komoditas tersebut dari Timur Tengah ke Negeri Paman Sam.

Kondisi tersebut berisiko membuat beban anggaran impor minyak dan gas bumi (migas) makin membengkak untuk membeli LPG dari AS, sebagai bagian dari upaya menghindari tarif resiprokal yang digencarkan Presiden Donald Trump.

Praktisi industri migas Hadi Ismoyo mengatakan, dalam konteks kebijakan tarif Trump yang kontroversial, banyak negara pada akhirnya melakukan negosiasi tarif terhadap AS. Salah satu komoditas strategis yang dijadikan bahan lobi adalah LPG dan minyak mentah (crude).

“Sesuai dengan hukum pasar, berdasarkan supply dan demand, maka dengan permintaan yang tiba-tiba meningkat, harga LPG di AS juga dengan sendirinya akan naik,” kata Hadi saat dihubungi, Kamis (24/4/2025). 

Tanker LPG./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Seiring dengan kenaikan permintaan LPG dari AS, lanjutnya, secara tidak langsung terjadi perebutan tanker LPG untuk membawa komoditas tersebut dari AS ke negara-negara yang sedang bersaing untuk mengimpor gas minyak cair dari Negeri Paman Sam.