Logo Bloomberg Technoz

Pada kuartal I 2025, dia menjelaskan ketidakpastian ekonomi global meningkat, didorong kebijakan tarif impor pemerintah AS. Kebijakan tersebut menimbulkan perang tarif dan diperkirakan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, baik AS, China yang dianggap sebagai rival AS, dan ekonomi secara global. Hal ini terjadi karena memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan ketidakpastian dalam tata kelola perdagangan dan investasi antar negara. 

Kebijakan dan ketidakpastian tersebut telah mendorong perilaku penghindaran risiko para pengusaha dan pemilik modal, serta meningkatkan penurunan imbal hasil obligasi AS atau yield US treasury dan pelemahan indeks mata uang dolar AS, DXY. Ini terjadi di tengah peningkatan ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral AS Federal Reserve.

Menurut dia, aliran modal dunia mengalami pergeseran dari AS ke negara dan aset yang dianggap aman, atau safe heaven asset. Ini terutama aset keuangan di Eropa dan Jepang serta ke komoditas emas. Sementara itu, aliran keluar terjadi dari modal dari negara-negara berkembang yang berlanjut, sehingga menimbulkan tekanan terhadap pelemahan mata uang di berbagai negara berkembang, termasuk rupiah.

(lav)

No more pages