Logo Bloomberg Technoz

Pada hari yang sama, IMF juga merilis World Economic Outlook terbarunya. Dalam laporan tersebut, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,8%, dari sebelumnya 3,3% yang diperkirakan pada Januari.

“Jika kita melihat penyelesaian lebih cepat atas ketegangan dagang, itu bisa saja mendorong proyeksi pertumbuhan global, dan itu sangat baik bagi para investor maupun keluarga,” kata Georgieva.

“Tapi jika kita gagal dan ketidakpastian tetap tinggi, serta persoalan tarif terus menggantung di atas kepala kita dalam waktu lama, maka kita benar-benar akan melihat penurunan pertumbuhan global lebih lanjut—dan saat itulah bayang-bayang resesi makin mengancam,” tambahnya.

IMF juga menyampaikan peringatan bahwa risiko terhadap stabilitas keuangan meningkat akibat perang dagang, karena memicu volatilitas tinggi di pasar saham, mata uang, dan obligasi. Lembaga ini mendesak para pembuat kebijakan untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap potensi guncangan lanjutan.

Saat ditanya soal ancaman Presiden Donald Trump untuk memecat Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell karena keengganan bank sentral memangkas suku bunga, Georgieva memberikan penekanan pada pentingnya independensi lembaga moneter.

“Bank sentral memiliki satu instrumen yang ingin saya tekankan, yaitu kredibilitas, dan kredibilitas itu datang dari independensi,” ujarnya. “Instrumen ini—kredibilitas—sangat berharga untuk dijaga.”

(bbn)

No more pages