Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham energi yang melaju pesat adalah, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melesat 17,4%, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) menguat dengan kenaikan 13,5%. Saham PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) terapresiasi 9,71%.

Senada dengan saham infrastruktur, saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menguat 17,7%, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terangkat 4,42% dan saham saham PT Indosat Tbk (ISAT) melesat 4,33% yang juga turut mendukung penguatan IHSG

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) melejit 2,74%, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) lompat 2,46%. Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menguat 2,38%, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terbang 2,08%.

Investor mencermati lebih lanjut data survei Konsumen pada Maret 2025 yang dirilis Bank Indonesia (BI) siang hari ini.

Hasilnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 tetap berada pada level optimis sebesar 121,1. Tetapi, angka tersebut tercatat di posisi terendah sejak Oktober 2024 dan melanjutkan tren penurunan sejak awal tahun.

Keyakinan Konsumen RI di Tren Pelemahan 2025 (Bloomberg)

Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyebut Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Maret 2025 masing masing tercatat sebesar 110,6 dan 131,7. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan bulan Februari 2025 sebesar 114,2 dan 138,7.

Kemudian, IKE pada Maret 2025 didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK), yang masing-masing ada di angka 121,3, 110,2, dan 100,3. Yang jadi catatan, angka tersebut juga lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya di 122,7, 113,7, dan 106,2.

Lalu, Ekspektasi Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi enam bulan ke depan, sebagaimana tercermin pada IEK, diperkirakan tetap kuat di angka 131,7. Dengan catatan angka tersebut lebih rendah dibandingkan dari bulan sebelumnya sebesar 138,7.

Dengan demikian, tingkat Keyakinan Konsumen di Indonesia pada bulan Maret turun ke level terendah dalam enam bulan atau sejak Oktober 2024 lalu.

Penurunan Keyakinan Konsumen karena masyarakat menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih buruk dibandingkan dengan enam bulan silam.

Hasil survei terbaru mengartikan, masyarakat Indonesia terindikasi mengalami penurunan kondisi penghasilan, serta tekanan daya beli di kala lapangan kerja dinilai makin sempit.

Kelas menengah bahkan terlihat mulai pesimistis utamanya terkait ketersediaan pekerjaan. Hal itu ditandai dengan penurunan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Kelompok ini yang jatuh di zona pesimis di bawah 100 untuk pertama kalinya.

(fad/wep)

No more pages