Sementara mayoritas mata uang Asia masih tertekan oleh dolar AS dipimpin oleh won Korsel yang nilainya ambles hingga 0,68%, lalu yuan offshore 0.26%, disusul oleh yuan Tiongkok 0,14%, peso 0,13%, ringgit 0,12% dan dolar Hong Kong 0,03%.
Rupiah menguat ketika indeks saham domestik juga kembali melenggang di zona hijau. IHSG pagi ini dibuka melemah 0,59% akan tetapi tak lama setelah itu indeks berbalik menguat hingga 0,52% di kisaran 6.295.
Di pasar surat utang negara, mayoritas tenor SUN bergerak turun imbal hasilnya terutama untuk tenor pendek. Namun, sebagian yang lain masih tertekan harganya hingga mengerek tingkat yield-nya.
Yield 1Y turun tipis 1 bps kini di 6,792%. Lalu tenor 5Y juga turun 0,5 bps kini di 6,873%. Namun, tenor 10Y masih naik 0,3 bps pagi ini di 7,073%, bersama tenor panjang lain yang naik lebih banyak yield-nya yakni 15Y naik 3,5 bps dan 30Y naik 1 bps.
Secara teknikal, rupiah memiliki resistance yang patut dicermati pada level Rp16.740/US$ dan selanjutnya Rp16.700/US$ dalam time frame daily, sepekan perdagangan ke depan. Target kenaikan menuju area potensial mendekati MA-50.
Bila terjadi pelemahan, cermati support Rp16.810/US$ yang menjadi support pertama dengan target pelemahan kedua akan tertahan di Rp16.850/US$.
Apabila kembali break kedua support tersebut, rupiah berpotensi melemah lebih lanjut menuju Rp16.900/US$ hingga Rp17.000/US$ sebagai support terkuat.
Pasar global masih diliputi kekhawatiran akan eksalasi perang dagang yang pada ujung pekan lalu silih berganti memberi perkembangan yang berkebalikan.
Langkah 'zig zag' Amerika Serikat, di mana pasar sempat mendapatkan kelegaan ketika tarif AS ke Tiongkok agak melunak melalui pengecualian bea masuk untuk barang elektronik yang mencakup sebagian besar ekspor China ke negeri itu.
Namun, kelegaan itu patah lagi dengan pernyataan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick bahwa keputusan itu sifatnya sementara dan akan ada pengumuman lebih lanjut.
Dalam pernyataannya hari Minggu, Presiden AS Donald Trump juga mengatakan akan tetap mengenakan tarif pada ponsel, komputer, dan barang elektronik konsumen populer.
Penangguhan tarif yang diumumkan pada Jumat malam — membebaskan berbagai barang elektronik populer dari tarif 125% pada China dan tarif tetap 10% di seluruh dunia — bersifat sementara dan merupakan bagian dari rencana lama untuk menerapkan pungutan khusus yang berbeda pada sektor tersebut. Trump menggandakan rencananya pada Minggu (13/4/2024) waktu setempat.
"TIDAK ADA yang 'lepas dari tanggung jawab," kata Trump dalam sebuah unggahan media sosial pada Minggu, yang dikeluarkan tak lama setelah dia menyelesaikan permainan golfnya pada hari yang sama.
Para pengelola dana global diperkirakan akan cenderung bersiap untuk perang dagang dalam derajat yang lebih panas, sehingga kebijakan investasi kemungkinan akan menghindari aset-aset berisiko, termasuk aset di emerging market seperti Indonesia.
Animo asing pekan lalu susut ke level terendah. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, secara agregat selama periode 8-10 April atau pekan perdagangan pertama setelah libur panjang Lebaran, asing membukukan net sell senilai Rp24,04 triliun yang menjadi terbesar untuk outflows mingguan.
Pemodal asing keluar dari pasar domestik, menjual SRBI sebesar Rp10,74 triliun, lalu SBN senilai Rp7,84 triliun dan dari pasar saham sebesar Rp5,73 triliun.
Pasar global juga menghadapi ketakutan baru menyusul pelemahan dolar AS bersamaan dengan kejatuhan harga US Treasury, surat utang Pemerintah AS, terindikasi dari yield yang terus merangkak naik di 4,5% untuk tenor 10Y. Ada dugaan pemodal menempuh flight to safety yakni ke emas dan valuta safe haven seperti yen dan franc Swiss.
(rui)
































