Para negosiator Jepang sedang mengupayakan pengecualian dari tarif resiprokal yang mulai berlaku pada tanggal 9 April, sementara AS mendorong konsesi untuk produk pertanian dan gas alam cair.
Secara historis Jepang merupakan sekutu dekat AS. Akan tetapi Jepang telah terpukul dengan tarif 24%, sementara industri otomotifnya - yang merupakan landasan ekonominya-harus membayar 25%.
Onodera mengatakan bahwa Jepang harus mengangkat masalah tarif AS dengan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
Dirinya juga menyoroti penderitaan negara-negara tetangga di kawasan ini, yang banyak di antaranya terkena tarif tertinggi di dunia, dan mengatakan bahwa Jepang akan bekerja untuk memperkuat kerja sama di antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
(bbn)

































