Kedua, lanjutnya, Indonesia juga mendorong solidaritas regional ASEAN. Dia menyebut ASEAN harus bertindak sebagai satu kesatuan agar pengaruh ASEAN tetap kuat di platform global.
Indonesia mendukung Malaysia selaku Ketua ASEAN untuk memulai dialog regional ASEAN dengan AS. Tidak hanya itu, sambungnya, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mengoordinasikan analisis teknis dampak tarif resiprokal, mengembangkan strategi penyampaian pesan bersama, dan mendorong mekanisme kerja sama regional.
"Hingga saat ini, sebagian besar negara ASEAN memilih untuk fokus pada jalur negosiasi," ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ASEAN menempati peringkat kelima sebagai pasar ekspor terbesar bagi produk pertanian AS dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 306 miliar pada 2024. Dari jumlah tersebut, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap AS sebesar US$ 14,34 miliar.
Selanjutnya, kata dia, diversifikasi pasar bukan sekadar respons terhadap kebijakan AS, tetapi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk membangun ekonomi yang tangguh dan inklusif. Tidak hanya itu, dia menyebut Indonesia berencana menghidupkan kembali forum kerja sama bilateral Indonesia—AS melalui Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) yang terakhir dilaksanakan pada 2018.
Melalui TIFA, Indonesia berharap dapat membahas isu dan kebijakan perdagangan, serta investasi yang menjadi perhatian kedua negara secara lebih sistematis.
(ain)
































