Dari sisi indeks harga konsumen (IHK), Indonesia mengalami inflasi pada Maret 2025 sebesar 1,03%. Inflasi inti tercatat 2,48 persen, yang menunjukkan permintaan domestik cukup baik, perlu dicermati beberapa indikator permintaan yang termoderasi.
"Hal itu tercermin baik dari sisi defisit fiskal Indonesia sebesar 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kalau dibandingkan dengan India yang mencapai 7,8% dan Turki 5,2%," sebut Mahendra.
Kemudian, rasio utang luar negeri terhadap PDB untuk Indonesia tercatat 30,42%. Angka ini lebih tinggi dibanding India yang hanya 19,3%, tapi lebih rendah dari level Turki yang mencapai 43,9%.
Dari sisi neraca transaksi berjalan terhadap PDB, Indonesia memiliki rasio surplus 0,63%, sementara India defisit atau negatif 1,1% dan Turki negatif 2,2%.
(lav)

































