“Kami memperkirakan gejolak pasar akibat tarif ini akan berlanjut minggu ini,” kata Win Thin dari Brown Brothers Harriman. Menurutnya, para pejabat pemerintahan Trump tidak berencana mengubah kebijakan untuk meredam aksi jual di pasar. “Dengan sinyal tersebut, pasar saham kemungkinan masih akan terus tertekan, sementara obligasi pemerintah AS akan terus diburu.”
Gejolak pasar juga mulai mengganggu mekanisme perdagangan normal. Di Jepang, perdagangan sempat dihentikan akibat penurunan tajam yang memicu pemicu otomatis (circuit breaker), sementara Korea Selatan menghentikan sementara aksi jual oleh program trading.
Pejabat ekonomi utama pemerintahan Trump menepis kekhawatiran investor akan inflasi dan resesi, serta tetap percaya bahwa lonjakan ekonomi hanya tinggal menunggu waktu. Trump sendiri menyatakan tidak sengaja menciptakan aksi jual pasar dan mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar keuangan.
Reli pada obligasi pemerintah AS mendorong imbal hasil obligasi dua tahun ke level terendah sejak 2022 pekan lalu. Kenaikan ini bisa berlanjut jika pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempercepat penurunan suku bunga untuk mencegah ekonomi terhenti. Imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru juga turun saat pembukaan perdagangan.
Tarif baru Trump, yang berlaku mulai 9 April, telah mulai berdampak pada operasional perusahaan global. Beberapa perusahaan sudah mulai menyusun rencana baru untuk menghadapi kebijakan ini. Jaguar Land Rover menghentikan sementara pengiriman mobil ke AS, sementara Mercedes Benz Group AG mempertimbangkan memindahkan produksi salah satu model kendaraan ke AS.
Selain menetapkan tarif balasan terhadap kebijakan Trump, China juga berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekonominya. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa pemerintah akan mengambil “langkah-langkah tegas” untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan nasional.
“Pelaku pasar kini gelisah menyaksikan dua ekonomi terbesar dunia saling beradu tarif, dan khawatir keduanya bisa mengalami kerugian besar dalam konflik yang berkepanjangan,” tulis Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade, Sydney. “Baik AS maupun China sama-sama tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dalam menaikkan tarif satu sama lain. Dalam situasi yang makin memanas ini, tidak mengherankan jika aset berisiko dihindari layaknya wabah.”
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan negaranya akan memimpin upaya koordinasi respons kawasan Asia Tenggara terhadap tarif AS. Sementara itu, India menyatakan tidak akan menerapkan tarif balasan dan memilih menjajaki negosiasi perdagangan dengan Washington.
Di pasar komoditas, harga tembaga sempat jatuh hingga 6,4% saat pembukaan perdagangan di London Metal Exchange. Emas untuk pengiriman segera—yang sempat mencetak rekor dalam beberapa pekan terakhir—turun hingga 1,3%. Harga minyak juga merosot setelah Arab Saudi memangkas harga minyak andalannya dalam jumlah terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Beberapa pergerakan utama di pasar:
Saham
- Kontrak berjangka S&P 500 turun 3,6% pada pukul 9:41 pagi waktu Tokyo
- Kontrak berjangka Hang Seng tidak berubah
- Topix Jepang turun 7,6%
- S&P/ASX 200 Australia turun 6,1%
- Kontrak berjangka Euro Stoxx 50 turun 4,2%
Mata Uang
- Indeks Spot Dolar Bloomberg sedikit berubah
- Euro sedikit berubah pada $1,0963
- Yen Jepang naik 0,9% menjadi 145,54 per dolar
- Yuan offshore turun 0,1% menjadi 7,3050 per dolar
Mata Uang Kripto
- Bitcoin turun 1% menjadi $78.004,76
- Ether turun 0,4% menjadi $1.568,36
Obligasi
- Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun turun sembilan basis poin menjadi 3,91%
- Imbal hasil obligasi 10 tahun Australia turun 11 basis poin menjadi 4,10%
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate turun 3,7% menjadi $59,70 per barel
- Emas spot turun 1,7% menjadi $2.987,30 per ons
Artikel ini dibuat dengan bantuan Bloomberg Automation.
(bbn)





























