Sekadar catatan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2 April telah mengumumkan tarif resiprokal kepada mitra dagangnya, tak terkecuali Indonesia sebesar 32%.
Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan tarif resiprokal 32% yang dikenakan kepada Indonesia akan menurunkan daya saing ekspor secara drastis, terutama pada sektor padat karya seperti tekstil, mebel, dan alas kaki.
"Produk-produk ini bergantung pada harga kompetitif di pasar AS. Tarif setinggi 32% akan menaikkan harga jual, mendorong pembeli berpaling ke negara lain dan memicu risiko pemutusan hubungan kerja massal di dalam negeri," ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (6/4/2025).
Daftar 10 Komoditas Unggulan Indonesia ke AS
Mesin dan perlengkapan elektrik
- 2024: 263,5 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 61,6 ribu ton
Pakaian dan aksesorinya (rajutan)
- 2024: 116,2 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 29,9 ribu ton
Alas kaki
- 2024: 124,6 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 20,4 ribu ton
Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan)
- 2024: 72,2 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 12,2 ribu ton
Lemak dan minyak hewan/nabati
- 2024: 1.812 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 224,9 ribu ton
Karet dan barang dari karet
- 2024: 617,5 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 85,6 ribu ton
Perabotan dan alat penerangan
- 2024: 315,1 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 60,7 ribu ton
Ikan dan udang
- 2024: 136,8 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 22,9 ribu ton
Mesin dan peralatan mekanis
- 2024: 81,7 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 15,2 ribu ton
Olahan dari daging dan ikan
- 2024: 76,8 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 13 ribu ton
Lainnya
- 2024: 3.111,6 ribu ton
- Januari-Februari 2025: 551,3 ribu ton
(dhf)






























