Logo Bloomberg Technoz

Saat kondisi penuh gejolak dan ketidakpastian, investor biasanya memang memilih emas. Maklum, emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset).

“Arus modal masuk ke emas makin deras, dan mungkin akan bertambah. Ada pula kondisi makro di mana emas bisa bersaing meski suku bunga turun,” kaa Amy Gower, Commodity Strategist di Morgan Stanley, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Gower memperkirakan harga emas bisa naik ke kisaran US$ 3.300-3.400/troy ons tahun ini. Sementara Goldman Sachs Group Inc memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 3.300/troy ons pada akhir tahun ini.

Ilustrasi emas batangan. (Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah rekor baru bisa tercipta kembali?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 77,43. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).

Hawa overbought makin terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, ada kemungkinan harga emas akan turun hari ini. Maklum, kenaikannya sudah begitu tinggi. Pasti akan tiba saatnya investor ingin mencairkan keuntungan,

Cermati pivot point di US$ 3.108/troy ons. Dari situ, harga emas berisiko menguji target support US$ 3.080/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 5.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.125/troy ons. Jika tertembus, maka harga emas bisa melesat ke arah US$ 3.150/troy ons.

(aji)

No more pages