Logo Bloomberg Technoz

Terbukti, kata dia, Sesar tersebut telah beberapa kali memicu gempa besar di Negeri Burma tersebut dan menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa sangat besar, yaitu gempa dahsyat pada 1931 silam berkekuatan M7,5; 1946 (M7,3 dan M7,7); 1956 (M7,0); dan 2012 (M6,8).

Teranyar pada Kamis (28/3/2025) kemarin, gempa terjadi berkekuatan M7,7, yang juga telah menyebabkan lebih dari 140 korban jiwa. Pemerintah junta militer di Myanmar juga telah resmi meminta bantuan internasional guna upaya penyelamatan dan pemulihan.

Gempa bumi dan gempa susulan, yang terjadi di dekat pusat negara, juga berdampak pada negara tetangga China, Vietnam, dan Thailand. Thailand juga mengonfirmasi sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya hilang setelah sebuah bangunan yang sedang dibangun runtuh akibat gempat tersebut.

“Di beberapa daerah, gedung-gedung runtuh sehingga upaya penyelamatan masih berlangsung,” katanya menyitir Bloomberg News. “Saat kami melakukan upaya penyelamatan dan bantuan yang ekstensif, saya ingin meminta bantuan.”

Sementara itu, lebih dari 700 orang juga mengalami luka-luka di Myanmar, menurut penilaian awal dari pihak berwenang. Mayor Jenderal Zaw Min Tun, juru bicara utama Dewan Administrasi Negara yang berkuasa, mengatakan bahwa banyak rumah sakit milik pemerintah di Naypyidaw, Mandalay dan Sagaing dipenuhi oleh para pasien.

Bill McGuire, profesor emeritus bidang geofisika dan iklim di University College London menduga penyebab kehancuran bangunan akibat gempa “kemungkinan besar kualitas bangunan pada umumnya tidak akan cukup tinggi untuk bertahan dari guncangan sebesar ini.” 

McGuire menambahkan, “jumlah korban hampir pasti akan meningkat secara signifikan seiring dengan semakin diketahuinya skala bencana ini.”

(wep)

No more pages