Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles di zona merah hingga tertekan amat dalam. IHSG melemah 157,22 poin atau jatuh mencapai 2,46% ke posisi 6.224,41 pada Sesi I pagi Jumat (21/3/2025).
Pada Sesi I IHSG terus melanjutkan sesi pelemahan di zona merah dengan penurunan terdalam menyentuh 6.218,6. Pergerakan IHSG berada di level 6.426,16 – 6.218,6.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp7,13 triliun. Sepanjang pagi ini terdapat 6,74 miliar saham yang ditransaksikan yang didominasi aksi jual. Tercatat hanya ada penguatan 117 saham dan 475 saham terjadi pelemahan. Sisanya, 175 saham stagnan.
Saham-saham barang baku, saham konsumen non primer, dan saham keuangan menjadi pendorong pelemahan IHSG dengan ambles mencapai 2,22%, 2,09%, dan 2,02%. Disusul oleh saham properti yang terdepresiasi 1,85%.
Koreksi IHSG pagi hari ini diperberat oleh tertekannya harga saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang ambles 10%, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang turun 4,16%. Bersama dengan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) drop 3,89%.
Saham-saham barang baku juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) drop 4,31% dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga terjebak di zona merah dengan penurunan 4,01%. Serta saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) drop 3,81%.
Saham-saham LQ45 juga kompak bergerak pada teritori negatif antara lain, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 5,63%, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ambles 5,51%. Begitu juga dengan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) minus 4,44%.
Mencermati Bursa Saham regional, kinerja Bursa Asia hari ini bergerak bervariasi. Indeks TOPIX Jepang terapresiasi 0,65%, Kospi menguat 0,17%, Strait Times Singapore menghijau 0,02%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,96%, dan Shanghai melemah 0,88%.
(fad)