Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - OpenAI kembali meluncurkan o1-pro, versi lebih canggih dari model AI "penalaran" mereka. Namun, jangan harap teknologi ini bisa diakses semua orang, karena OpenAI membanderolnya dengan harga yang fantastis.

o1-pro menggunakan lebih banyak daya komputasi dibandingkan versi o1 standar, jelas OpenAI. Dampaknya, o1-pro mampu memberikan respons yang lebih akurat dan konsisten.

Model AI o1-pro hanya tersedia bagi pengembang tertentu—khususnya mereka yang telah menghabiskan setidaknya US$5 (Rp82 ribu) untuk layanan API OpenAI.

Soal harga, OpenAI tampak ingin memastikan hanya pemain serius yang bisa mengakses o1-pro. Tarifnya mencapai US$150 atau Rp2,46 juta token input (sekitar 750.000 kata) dan US$600 (Rp9,87 juta) token output, dua kali lipat lebih mahal dari GPT-4.5 untuk input, serta 10 kali lebih mahal dibandingkan o1 standar.

"o1-pro dalam API adalah versi o1 yang menggunakan lebih banyak daya komputasi untuk berpikir lebih mendalam dan memberikan jawaban yang lebih baik terhadap permasalahan yang kompleks," ujar juru bicara OpenAI kepada TechCrunch, dikutip Jumat (21/3/2025).

"Setelah banyak permintaan dari komunitas pengembang, kami sangat antusias membawanya ke API untuk memberikan respons yang lebih andal."

Namun, meski digadang-gadang sebagai model AI premium, kesan awal terhadap o1-pro justru tidak begitu menggembirakan. Pengguna yang telah mencobanya melalui ChatGPT Pro sejak Desember melaporkan bahwa model ini kesulitan menyelesaikan teka-teki Sudoku dan bahkan tertipu oleh ilusi optik sederhana.

Lebih jauh, tolok ukur internal OpenAI pada akhir tahun lalu mengungkap bahwa peningkatan performa o1-pro dibandingkan o1 standar dalam menyelesaikan soal pengkodean dan matematika hanya sedikit lebih baik. Meski begitu, model ini dianggap lebih konsisten dalam memberikan jawaban.

(prc/wep)

No more pages