"Saya dulu pelaku usaha pariwisata itu sudah ada BPPI, tapi kenapa enggak jalan, kan begitu pertanyaan kita, enggak pernah jalan, karena Bapak dan Ibu di pemerintah ini tidak pernah menganggarkan, kita tahulah anggaran jor-joran yang diberikan pemerintahan Singapura kepada Singapore Tourism, pemerintah Malaysia kepada Malaysia tourism. Kita tahu kita bisa tanya kok Ibu bisa tinggal kirim orang-orang ibu tanya apa sumber pendanaan daripada tourism mereka, ya pemerintah," ujarnya.
Kemudian soal kunjungan turis asing, Indonesia masih kalah jauh dari negara tetangga. Thailand pada tahun 2024 memiliki kunjungan turis mencapai 35 juta, Malaysia 25 juta. Di Indonesia sendiri hanya 13 juta kunjungan.
"Kalau Ibu masih tetap ingin mempertahankan Undang-Undang Pariwisata yang sekarang tidak untuk mendapatkan terobosan-terobosan meningkatkan apa yang ada di depan mata kita ini enggak usah dirubah ini Undang-Undang Pariwisata menurut saya."
"Kita tahu pariwisata enggak akan ada artinya sama sekali kalau kita tidak melakukan promosi," ujarnya.
Evita menilai rancangan UU No 10 tahun 2009 mengenai revisi Pariwisata serta bab yang akan dihapus tak akan berdampak baik, apalagi peningkatan pariwisata di RI belum maksimal.
Pasalnya, Indonesia sendiri masih kalah dengan pariwisata Malaysia dan Singapura.
"Kita ini kan, pariwisata kita ini punya potensi yang sangat-sangat luar biasa. Tetapi kita miris. Karena kita kalah jauh dengan tetangga-tetangga kita bu. Nah ini kan, there must be something wrong. Apakah salahnya itu diregulasi? Apakah itu salahnya diadministrasi? Itu kan kita harus cari,"
Diketahui pemerintah telah memberikan tanggapan rencana penghapusan bab mengenai UU No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, meliputi pendidikan pariwisata, diplomasi budaya, kemudian Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI).
"Karena kalau Undang-Undang baru, itu kalau lebih dari 50% penghapusan, perubahan, maka itu menjadi Undang-Undang baru. Kalau tidak ada perubahan yang meningkatkan jumlah pariwisata kita, untuk apa undang-undang ini direvisi?,".
(dec/spt)
































