Sedangkan di pasar surat utang, mungkin ada peluang arus beli yang bertahan, sejurus dengan pelebaran selisih imbal hasil investasi antara surat utang RI dengan AS.
Lonjakan harga US Treasury telah memangkas yield-nya makin rendah, membawa yield spread dengan SUN makin lebar menjadi 266 basis poin saat ini.
Surat utang RI dengan yield yang masih tinggi, mungkin menjadi pilihan 'lebih aman' ketika saham-saham terus dilepas. Pada perdagangan kemarin, yield SUN kebanyakan bergerak naik di mana tenor 10Y naik sedikit 0,7 basis poin ke level 6,863%.
Wall Street Ambles
Berkaca pada pasar valuta Asia pagi ini, terlihat bahwa sebagian mata uang di kawasan masih tertekan. Baht memimpin pelemahan dengan anjlok nilainya hingga 0,33%, disusul oleh won 0,24%, juga ringgit 0,11%.
Di bagian lain, yen masih melanjutkan reli dengan kenaikan 0,33%, dolar Singapura 0,11% serta yuan offshore 0,09%.
Kejatuhan indeks saham di Wall Street, pusat pasar keuangan di AS, telah menjalar ke bursa saham Asia pada Selasa pagi ini.
Bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi dan Kosdaq, keduanya dibuka turun cukup dalam masing-masing 1,91% dan 2,31%. Sementara itu, bursa saham Jepang juga ambles 2,03%, bersama Topix yang juga tergerus hingga 1,78%.
Para pemilik modal di pasar global terindikasi meninggalkan saham dan beralih memborong surat utang terutama tenor pendek.
Pergerakan itu mengisyaratkan adanya kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di dunia yakni AS berisiko terjegal pertumbuhannya sejurus dengan akrobat 'kekacauan' kebijakan tarif yang dipertontonkan oleh Presiden AS Donald Trump, serta pemangkasan tenaga kerja federal yang dicemaskan akan mengganggu pertumbuhan.
Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, indeks saham di Wall Street berkubang di zona merah. Dow Jones tergerus 2,08%, S&P 500 turun 2,7% bahkan Nasdaq amblas hingga 4%.
Sentimen domestik
Selain dibayangi gejolak pasar global, rupiah juga terbebani oleh sentimen negatif dari dalam negeri.
Pemangkasan rekomendasi saham dan obligasi Indonesia oleh Goldman Sachs Group Inc., menggarisbawahi kenaikan risiko fiskal menyusul berbagai kebijakan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Goldman Sachs menurunkan peringkat saham Indonesia dari 'overweight' menjadi 'market weight' dan menyesuaikan rekomendasi untuk surat utang negara tenor 10 tahun sampai 20 tahun menjadi 'neutral' dari tadinya menjadi salah satu pilihan obligasi negara favorit.
Keputusan Goldman itu keluar setelah sebelumnya mereka melansir perkiraan kenaikan defisit fiskal Indonesia tahun ini menjadi 2,9% dari Produk Domestik Bruto, dari semula 2,5%.
Rekomendasi Goldman itu memperpanjang daftar penurunan rekomendasi yang sudah lebih dulu dirilis oleh Morgan Stanley pada bulan lalu.
Morgan Stanley memangkas rekomendasi saham MSCI Indonesia dari 'equal weight' menjadi 'underweight', dalam riset yang dirilis 19 Februari.
Hari ini, Bank Indonesia akan mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen serta perkembangan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Kondisi keuangan konsumen RI juga akan terlihat apakah rasio tabungan makin tertekan di tengah penurunan konsumsi masyarakat.
Kementerian Keuangan dijadwalkan menggelar lelang sukuk negara (SBSN) dengan target indikatif Rp10 triliun, pada hari ini, di tengah sentimen yang masih positif di pasar surat utang domestik.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan hari ini, setelah kemarin gagal menjebol resist MA-50. Rupiah akan tertekan hingga ke level Rp16.380/US$ yang merupakan support terdekat dengan target pelemahan selanjutnya akan tertahan di Rp16.400/US$.
Apabila kembali break support tersebut, berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp16.450/US$ sebagai support terkuat.
Mencermati berbagai sentimen, rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan, uji support menarik dicermati ada pada level Rp16.500/US$ sebagai support paling krusial.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan, resistance amat menarik dicermati pada level Rp16.300/US$ dan selanjutnya Rp16.200/US$ sebagai resistance potensial rupiah.
(rui)































