Selain gangguan produksi akibat transisi desain Model Y, citra Tesla juga terpukul oleh kontroversi yang melibatkan CEO Elon Musk. Di Jerman, pendaftaran kendaraan Tesla anjlok 70% dalam dua bulan pertama 2025 setelah Musk ikut berkomentar dalam pemilu federal yang berlangsung sengit.
Di China—pasar kendaraan listrik terbesar dunia—Tesla semakin kesulitan bersaing dengan raksasa domestik BYD Co. Pengiriman kendaraan dari pabrik Tesla di Shanghai anjlok 49% pada Februari, hanya mencapai 30.688 unit, terendah sejak Juli 2022.
Penurunan saham Tesla pada Senin menjadi yang terbesar sejak September 2020. Sepanjang 2025, harga sahamnya telah terpangkas 45% dan menghapus seluruh kenaikan yang terjadi sejak Donald Trump memenangkan pemilu AS pada November lalu.
(bbn)
































