Logo Bloomberg Technoz

Saham Tesla Anjlok 15%, Dipicu Kekhawatiran Permintaan

News
11 March 2025 07:23

Robotaxi Tesla. (Dok. Bloomberg)
Robotaxi Tesla. (Dok. Bloomberg)

Craig Trudell - Bloomberg News

Bloomberg, Saham Tesla Inc mengalami kejatuhan terbesar dalam lebih dari empat tahun pada Senin (10/3/2025), memperpanjang tren penurunan sepanjang tahun ini. Kekhawatiran investor di Wall Street semakin meningkat terhadap permintaan mobil listrik Tesla yang melemah.

Harga saham perusahaan anjlok 15% setelah analis UBS Group AG, Joseph Spak, memangkas proyeksi pengiriman Tesla untuk kuartal pertama dan sepanjang tahun ini. Hal serupa dilakukan oleh analis Robert W. Baird & Co, Ben Kallo, yang juga menurunkan estimasi pengiriman kendaraan Tesla pada 6 Maret lalu.


Spak memperkirakan Tesla hanya akan mengirimkan 367.000 unit kendaraan pada kuartal ini, turun 16% dari proyeksi sebelumnya. Selain itu, ia tak lagi meyakini Tesla dapat menjual lebih banyak kendaraan di 2025 dibandingkan tahun lalu, dengan proyeksi penurunan sekitar 5% secara tahunan. Sementara itu, rata-rata analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan Tesla akan mencatatkan kenaikan sekitar 10% tahun ini. Tesla sendiri sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan akan kembali bertumbuh pada 2025.

"Meskipun kami memperkirakan penyegaran Model Y akan membantu, permintaan tampaknya masih lemah," tulis Spak dalam laporan kepada klien. Ia menyoroti bahwa situs Tesla di China menunjukkan waktu tunggu pengiriman SUV terbaru itu hanya berkisar dua hingga empat minggu, mengindikasikan rendahnya jumlah pesanan.