Pernyataan ECB langsung memengaruhi pasar keuangan. Euro menguat dan mencapai level tertinggi dalam sehari, sementara obligasi mengalami tekanan. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun naik lima basis poin menjadi 2,84%. Para pedagang kini memperkirakan hanya ada tambahan pemangkasan suku bunga sebesar 43 basis poin hingga akhir tahun.
ECB tetap optimistis terhadap inflasi. “Proses disinflasi berjalan sesuai jalur,” ujar bank sentral itu, meski mereka menghapus pernyataan sebelumnya yang menargetkan inflasi akan mencapai 2% "pada tahun ini." Sebagai gantinya, ECB kini menyatakan bahwa data harga dasar menunjukkan inflasi akan mencapai targetnya “secara berkelanjutan.”
Perkiraan ekonomi terbaru dari ECB menunjukkan proyeksi inflasi yang relatif stabil, meskipun pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan direvisi turun. Namun, proyeksi ini belum mempertimbangkan dampak dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang tiba-tiba menarik dukungan militer bagi Ukraina dan Eropa.
Langkah Trump tersebut diperkirakan akan memicu lonjakan belanja pertahanan di Eropa, dengan anggaran yang bisa mencapai ratusan miliar euro. Para pemimpin Eropa akan membahas lebih lanjut dampaknya dalam pertemuan puncak pada Kamis.
Presiden ECB Christine Lagarde kemungkinan akan menghadapi pertanyaan mengenai kebijakan ini dalam konferensi persnya di Frankfurt pada pukul 14.45 waktu setempat.
Situasi inflasi di Eropa memang menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Pada Februari, inflasi turun menjadi 2,3%, sementara indeks harga jasa — salah satu indikator utama inflasi — mengalami penurunan signifikan dari angka 4% untuk pertama kalinya sejak April 2024.
Namun, keputusan pemangkasan suku bunga berikutnya diperkirakan akan lebih sulit dan menuai perdebatan lebih tajam di antara para pembuat kebijakan ECB. "Tahap akhir dari siklus pelonggaran ini akan jauh lebih kontroversial dibandingkan keputusan sebelumnya, dengan perdebatan antara kubu hawkish dan dovish yang diperkirakan semakin memanas," kata David Powell dan Jamie Rush dari Bloomberg Economics.
Sementara itu, keyakinan pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama di Jerman — ekonomi terbesar di Eropa — yang kini berada di jalur menuju pemerintahan yang lebih stabil setelah pemilu bulan lalu.
Namun, ketidakpastian kembali meningkat, terutama setelah kebijakan Trump terkait Ukraina mendorong Eropa mengambil kendali lebih besar atas pertahanan mereka sendiri. Uni Eropa kini berupaya menggalang dana sekitar €800 miliar untuk belanja militer, sementara Kanselir Jerman yang baru, Friedrich Merz, berjanji akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk mempertahankan negaranya.
Jika industri pertahanan Eropa mampu memperluas kapasitas produksinya, lonjakan belanja ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan euro. Namun, tidak semua negara anggota memiliki ruang fiskal sebesar Jerman, sehingga peningkatan belanja pertahanan bisa memperburuk defisit anggaran dan memicu reaksi negatif dari investor obligasi.
(bbn)
































