Logo Bloomberg Technoz

Angka itu meningkat 20,21% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan 64.855 orang pada periode Januari-Desember 2023.

Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Direktur LPEM FEB UI Jahen Fachrul Rezki mengatakan ekonomi Indonesia bahkan hanya tumbuh 5,03% pada tahun lalu meskipun terdapat fenomena Pemilu, Pilkada dan Idulfitri yang diyakini bisa mengerek konsumsi. 

Terlebih, pemerintah juga melakukan efisiensi anggaran yang berpotensi berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Kebijakan efisiensi itu sebagaimana termaktub dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp306,69 triliun.  

"Kami cukup konservatif dan merasa tahun ini kemungkinan Indonesia akan tumbuh di sekitar 5% plus minus 0,1%. Tanpa kebijakan reformasi di sektor ekonomi akan sulit tumbuh lebih besar daripada sekarang," ujar Jahen. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dikabarkan tidak sepakat mengenai angka pertumbuhan ekonomi 8%.

Sumber Bloomberg Technoz yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan Kementerian PPN/Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029. Sementara itu, Kemenkeu belum memutuskan target angka yang sesuai ambisi pemerintah, dan cenderung lebih realistis pada level 5%.

Hal ini pada akhirnya menyebabkan rapat kerja antara Kementerian PPN/Bappenas, Kemenkeu dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ditunda dari jadwal seharusnya pada Senin (3/3/2025).

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro mengatakan tidak mengetahui informasi alasan penundaan rapat kerja.

"Saya tahunya hanya ditunda saja, tidak tahu informasi seperti yang disebutkan itu," ujar Deni kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (4/3/2025).

Target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2025-2029.

Dalam beleid tersebut, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,3% pada 2025, 6,3% pada 2026, 7,5% pada 2027, 7,7% pada 2028, dan 8% pada 2029.

"Indonesia diharapkan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang dilandasi dengan stabilitas ekonomi makro yang kuat. Dengan target pertumbuhan ekonomi tinggi tersebut, Gross National Income per kapita diharapkan meningkat menjadi US$8.000 pada 2029," sebagaimana dikutip melalui beleid tersebut.

Target pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2025 dalam RPJMN 2025-2029 juga berbeda dengan target 5,2% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

(lav)

No more pages