Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark

Hindari Jerat Pinjol, Ekonomi Syariah Jawaban untuk UMKM


Ilustrasi pinjaman online (pinjol) AdaKami. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi pinjaman online (pinjol) AdaKami. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Maraknya pinjaman online (pinjol) di Indonesia telah menjadi masalah serius bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bunga tinggi, skema pembayaran yang memberatkan, hingga jeratan utang berkepanjangan menjadi tantangan yang kerap menghantui para pengusaha kecil. 

Namun, dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark bersama Kode Marketing dengan host Sisi Aspasia, Communication Specialist dan Said A. Abri, General Secretary ASEAN Federation of Land Surveying and Geomatics beserta narasumber Tito Maulana, Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Jakarta, menegaskan bahwa ekonomi syariah dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk tumbuh tanpa terbebani oleh riba dan utang konsumtif.

“Kebanyakan pinjol itu hutangnya untuk konsumtif. Hutang konsumtif itu sangat berat kalau kita tidak ada income yang menopang untuk membayar itu. Ini kejadian real yang saya hadapi, teman-teman saudara kita yang jualan nasi goreng, jualan gorengan, itu semuanya minjam ke rentenir buat biaya hariannya,” ujar Tito.

Tito menambahkan bahwa inisiatif seperti Bank Infaq hadir sebagai solusi berbasis ekonomi syariah bagi UMKM yang kesulitan mendapatkan akses modal tanpa bunga.

“Bank Infaq itu lahir ya karena itu. Jadi 0% tuh, bunganya enggak ada bunga. Jadi pinjam Rp1 juta, ya balikin Rp1 juta. Mampunya setahun kembalinya, silakan kembalikan setahun. Alhamdulillah, sekarang perputaran uang di Bank Infaq itu sudah Rp50 miliar dari pertama kita Rp1 juta,” jelasnya.