Logo Bloomberg Technoz

"Dan saya pikir di situlah terdapat ketidakpastian besar lainnya."

Ketika ditanya apakah para pembuat kebijakan akan mempertimbangkan penyesuaian suku bunga dalam pertemuan bulan ini, Williams mengatakan bahwa kebijakan moneter berada di posisi yang baik dan ia tidak melihat perlunya mengubah biaya pinjaman dalam waktu dekat.

Ia menggambarkan kebijakan tersebut sebagai “sedikit restriktif” dan menegaskan kembali bahwa ia memperkirakan inflasi akan bergerak menuju target 2% bank sentral seiring waktu.

Para pembuat kebijakan membiarkan biaya pinjaman tidak berubah pada Januari setelah menurunkan suku bunga acuan mereka sebesar satu poin persentase penuh pada akhir tahun lalu. Pejabat telah mengatakan bahwa mereka ingin mempertahankan suku bunga stabil hingga mereka melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk mencapai 2%.

Dalam percakapan dengan Michael McKee dari Bloomberg Television, Williams mengatakan bahwa ia memperkirakan pertumbuhan yang baik tahun ini, meskipun lebih lambat dibandingkan tahun lalu.

Gubernur The Fed New York itu mengatakan bahwa bisnis telah meneruskan beberapa biaya tarif kepada pelanggan mereka setelah pungutan tersebut diberlakukan pada beberapa barang pada 2018. Sementara perusahaan kini lebih terbiasa dalam meneruskan kenaikan harga, ia mengatakan bahwa banyak konsumen juga semakin sensitif terhadap harga.

Ekspektasi Inflasi

Williams mengatakan bahwa ia mengamati ekspektasi inflasi “dengan sangat cermat” dan menuturkan bahwa pembicaraan tentang tarif memengaruhi cara konsumen memandang pertumbuhan harga dalam jangka pendek.

Namun, ia menambahkan bahwa ia masih belum melihat “banyak indikasi dalam sebagian besar survei bahwa hal itu berkaitan dengan inflasi jangka panjang atau inflasi di masa depan.”

Pasar saham di seluruh dunia anjlok minggu ini, mencerminkan tarif besar-besaran yang diberlakukan Presiden Trump terhadap mitra dagang terbesar Amerika serta meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan. AS mengenakan tarif 25% pada sebagian besar barang dari Kanada dan Meksiko serta menggandakan tarif terhadap China menjadi 20%.

Investor kini memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga tiga kali tahun ini, menurut pasar berjangka.

Perang dagang yang semakin memanas, ditambah dengan data yang menunjukkan adanya kelemahan dalam ekonomi pada awal tahun, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa para pejabat mungkin segera menghadapi situasi pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang melebihi target — sebuah skenario yang dapat memaksa pembuat kebijakan mengambil keputusan sulit antara tujuan ketenagakerjaan dan stabilitas harga.

Departemen Tenaga Kerja akan memberikan pembaruan mengenai pasar kerja pada hari Jumat. Para pejabat akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 18-19 Maret.

Dampak Ketidakpastian

Gubernur The Fed Chicago, Austan Goolsbee, dalam wawancara terpisah pada hari Selasa (4/3), mengatakan bahwa bisnis di wilayahnya — yang mencakup pusat manufaktur otomotif di Detroit — telah memberitahunya bahwa tarif yang berkepanjangan akan memaksa mereka untuk menaikkan harga.

Hal itu, ditambah dengan berbagai ketidakpastian lain dalam perekonomian, membuat tugas The Fed dalam menilai kondisi ekonomi saat ini menjadi lebih sulit, kata Goolsbee kepada Barry Ritholtz, pembawa acara “Masters in Business” di Bloomberg.

“Kita harus memperlambat laju penurunan suku bunga sampai kita bisa memahami — apakah ini hanya guncangan sementara? Seberapa besar dampak guncangan ini? Dan bagaimana reaksi dari negara-negara lain?” ujar Goolsbee.

(bbn)

No more pages