"Siapa pun yang memenangkan pasar massal akan memenangkan dunia," kata Ben Harburg, pendiri CoreValues Alpha. "Permintaan pada merek barang konsumsi yang cepat laris di dalam negeri tetap tinggi."
Bagi sang pendiri, Zhang Hongchao, dan adiknya, Zhang Hongfu, penjualan saham ini meningkatkan kekayaan gabungan mereka menjadi US$8,1 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Angka tersebut lebih besar dari kekayaan Howard D Schultz, mantan CEO Starbucks Corp.
Didirikan pada tahun 1997 di Provinsi Henan, China bagian tengah, Mixue menjelma menjadi raksasa F&B dengan lebih dari 45.300 gerai — lebih banyak daripada Starbucks atau McDonald’s Corp — menjual teh susu, kopi, dan es krim seharga US$1.
Mixue mengandalkan model waralaba untuk membantunya membuka gerai di seluruh negeri, dengan penetrasi yang mendalam ke kota-kota kecil dan menengah.
Namun, persaingan yang ketat mendorong jaringan teh ini mengumpulkan dana agar bisa terus berekspansi dan membuka lebih banyak gerai, di mana pemain seperti Guming Holdings Ltd dan Sichuan Baicha Baidao Industrial Co melantai di bursa Hong Kong tahun lalu.
IPO Mixue merupakan yang terbesar sejauh ini, yang akan menjadi tahun IPO terbesar di Hong Kong sejak 2021. Dengan transaksi besar seperti CATL, yang diperkirakan mengumpulkan lebih dari US$5 miliar, hasil IPO ini diprediksi akan berlipat ganda menjadi lebih dari US$22 miliar pada tahun 2025, menurut Bloomberg Intelligence.
Debut perdagangan saham ini terjadi beberapa minggu setelah debut Guming, penjual teh bermerek Good me dan memfokuskan bisnisnya di kota-kota kecil di China. Saham tersebut naik 16% sejak mulai diperdagangkan pada pertengahan Februari.
Namun, tidak semua pembuat bubble tea bernasib baik. Harga saham Sichuan Baicha Baidao, yang masuk pasar pada April dan menjual produk bermerek Chabaidao, dan saingannya Nayuki Holdings Ltd melemah. Saham keduanya kini diperdagangkan di bawah harga IPO mereka di tengah persaingan ketat di industri ini.
Sementara Mixue, mereka mengandalkan dominasi pasarnya untuk menjadikannya investasi yang lebih diminati. IPO-nya sangat diminati, sehingga investor ritel Hong Kong mengajukan pinjaman lebih dari HK$1,8 triliun untuk membeli sahamnya.
Menurut narasumber yang mengetahui masalah ini, membanjirnya pengajuan pinjaman membuat para penjamin emisi berhenti menerima pesanan sehari lebih awal dari yang direncanakan.
(bbn)

































