Logo Bloomberg Technoz

“Secara keseluruhan, kami memperkirakan bahwa IHK kumulatif dari Januari hingga Februari 25 akan mencerminkan deflasi sekitar 0,84% [year-to-date/ytd]. Laju inflasi tahunan diperkirakan akan menurun pada Februari,” ujarnya. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang mengatakan inflasi pada Februari 2025 diperkirakan masih mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm), sehingga secara tahunan inflasi berada di 0,22% (year-on-year/yoy). Salah satu faktor utama yang mendorong deflasi bulanan adalah masih berlanjutnya diskon tarif listrik 50%.

Namun, kata Hosianna, laju deflasi lebih lanjut tertahan oleh kenaikan harga cabai akibat faktor musiman cuaca serta permintaan yang meningkat menjelang bulan ramadan. Selain itu, kenaikan harga emas juga turut menjadi faktor penopang inflasi, seiring dengan meningkatnya permintaan emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

“Memasuki momen ramadan dan menjelang Idulfitri, tekanan inflasi diperkirakan mulai meningkat, terutama dari kelompok harga pangan bergejolak [volatile food] dan permintaan barang serta jasa yang lebih tinggi. Dengan dinamika ini, inflasi inti [core inflation] diperkirakan mencapai 2.45% [yoy],” ujar Hosianna.

(lav)

No more pages