Dalam kesempatan itu, Puan memang hadir bukan sebagai petinggi PDIP. Dia hadir sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dia terpantau sempat berbincang santai bersama Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) -- dua sosok yang dikabarkan memiliki hubungan tak baik dengan ibunya yang sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pada parade senja, Puan juga ikut dalam rombongan apel meski tak satu kendaraan dengan Presiden Prabowo.
Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan ajang silaturahmi antar Presiden dengan para pimpinan lembaga. Prabowo, kata Puan, menyatakan momen tersebut pertama kalinya tiga Presiden dapat berkumpul dengan pimpinan lembaga bersama seluruh kepala daerah.
“Presiden prabowo mengatakan baru kali ini bisa bertemu berkumpul bersilaturahmi 3 Presiden dengan ketua-ketua lembaga dalam situasi yang sangat santai, bersama seluruh kepala daerah untuk bersama-sama nantinya bertukar pimpinan dalam membangun bangsa negara,” tegas Puan.
Para kepala daerah seharunsya mengikuti retret selama delapan hari yaitu 21-28 Februari 2025. Sedangkan wakil kepala daerah hanya dua hari yaitu 27-28 Februari 2025; atau saat Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan pada acara penutupan retret.
Akan tetapi, dinamika politik memanas pada hari yang sama dengan pelantikan kepala daerah. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan untuk menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjadi tersangka dua kasus dugaan korupsi.
Hal ini membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil alih seluruh kewenangan pengendalian partai berlambang kepala banteng tersebut. Dia pun mengeluarkan instruksi kepada kadernya yang menjadi kepala daerah untuk menunda keberangkatan ke Akmil Magelang.
Meski begitu, akhirnya Megawati memberikan izin kepada kadernya untuk menyusul berangkat ke retret di Akmil, Magelang tersebut.
(azr/frg)































