Julia Love, Gillian Tan dan Davey Alba - Bloomberg News
Bloomberg, Google, anak perusahaan Alphabet Inc, dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di divisi cloud pada Rabu (26/2/2025), menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
PHK ini berdampak pada kurang dari 100 karyawan di bagian operasi penjualan. Menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya karena kebijakan ini belum diumumkan secara resmi, langkah tersebut bertujuan mengalokasikan kembali sumber daya guna berinvestasi di bidang kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan bisnis.
Juru bicara Google dalam pernyataannya menyatakan bahwa perusahaan terus melakukan penyesuaian guna memenuhi kebutuhan pelanggan serta memanfaatkan peluang besar ke depan.
"Seperti yang telah dilakukan berbagai tim di seluruh perusahaan, kami melakukan perubahan agar dapat terus berinvestasi di area yang krusial bagi bisnis serta memastikan kesuksesan jangka panjang kami," ujar juru bicara tersebut.
Keputusan Google memangkas karyawan di divisi cloud terjadi di tengah pertumbuhan bisnis cloud yang melambat, sementara perusahaan menggelontorkan dana besar untuk mengembangkan AI. Awal bulan ini, Alphabet melaporkan pendapatan dari bisnis cloud yang lebih rendah dari perkiraan analis. Selain itu, proyeksi belanja modal untuk tahun 2025 jauh melampaui ekspektasi pasar.
PHK ini merupakan bagian dari langkah restrukturisasi yang dilakukan Google sejak tahun lalu. Pada Januari 2024, perusahaan menawarkan program "keluar secara sukarela" bagi karyawan di unit Platforms and Devices—divisi yang menaungi perangkat keras Pixel dan perangkat lunak Android, yang kemudian digabung menjadi satu tim. Sepanjang 2024, Google juga melakukan pemangkasan karyawan secara bertahap seiring reorganisasi perusahaan yang berlangsung per divisi.
Langkah Google sejalan dengan tren pemangkasan tenaga kerja yang kini menjadi hal biasa di industri teknologi. Sejumlah raksasa teknologi seperti Amazon, Meta, Salesforce, dan Microsoft telah mengumumkan rencana PHK terhadap karyawan berkinerja rendah atau beralih ke tenaga kerja internasional yang lebih murah. Perusahaan-perusahaan ini berada di bawah tekanan untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke pengembangan AI tanpa mengorbankan keuntungan.
Meski demikian, Google Cloud tetap menjadi salah satu area investasi utama perusahaan. Dalam laporan keuangan Februari lalu, Chief Financial Officer Alphabet, Anat Ashkenazi, menyatakan bahwa perusahaan masih memperkirakan pertumbuhan jumlah karyawan pada 2025 di bidang investasi utama seperti AI dan cloud.
(bbn)