Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa Apple Inc. berencana untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) center, yang akan dibangun di KEK BSD, Tangerang. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pembangunan R&D perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat (AS) ini, menjadi yang pertama di Asia.
Hadirnya R&D tersebut sebagai bagian dari kesepakatan investasi kedua belah pihak untuk mengantongi perizinan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Penandatanganan dilakukan Rabu (26/2/2025).
"Selama ini Apple hanya membangun R&D facility di AS. Selain itu hanya di Brasil. Kita jadi negara kedua di luar AS dan negara pertama di Asia yg punya R&D," ujar Agus kepada awak media dikantornya, Jakarta.
Agus menambahkan bahwa Pusat R&Apple nantinya akan menjadi lokasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, yang meliputi pengembangan perangkat lunak (software), artificial intellegence (AI), hingga teknologi mutakhir raksasa teknologi asal AS tersebut.
Hanya saja, Agus belum menjelaskan kapan pusat penelitian dan pengembangan tersebut akan dibangun, begitupun juga dengan nilai investasinya. Yan pasti dalam pelaksanaannya Apple akan turut melibatkan sejumlah kampus besar dalam negeri, meliputi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga Institut Teknologi Surabaya (ITS).
"Jadi kampus-kampus besar ini jumlahnya 15 PTN. Itu sudah kami gabungkan dan dikoordinir dengan Ditjen ILMATE," kata dia.
Kemenperin sebelumnya memastikan telah menerima proposal investasi Apple, setelah melewati proses negosiasi yang alot hampir enam bulan ke belakang. Sebelumnya Apple digancar hukuman larangan penjualan sejumlah perangkat yang baru dirilis, termasuk iPhone 16 di Indonesia.
Dengan kesepakatan dan persetujuan proposal Apple, Kemenperin berjanji akan segera menerbitkan sertifikat TKDN. Harapkannya TKDN, termasuk untuk iPhone 16, dapat rampung sebelum Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 2025.
"Sesegera mungkin [sertifikat TKDN akan keluar]. Seharusnya within Ramadan sertifikat sudah diterbitkan," terang Agus.

Kemenperin hari ini mengumumkan kesepakatan dengan Apple terkait investasi baru Apple di Indonesia. Selain pusat R&D, Apple melalui mitranya berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam dengan target akan menyediakan 65% kebutuhan global.
Selanjutnya, satu fasilitas produksi aksesoris Apple di Bandung. Perusahaan akan menjalankan model operasi dengan skema JVC. Kabar ini menegaskan kesepakatan sebelumnya bawa mitra Apple akan mendukung komponen kain mesh untuk perangkat AirPod Max.
Kemenperin sebelumnya adalah perwakilan dari pemerintah Indonesia yang terang-terangan meminta kesetaraan dan keadilan kepada Apple. Selama ini Apple juga dianggap masih minim investasi, jauh dari apa yang perusahaan lakukan di negara-negara lain.
Sebagai contoh, Apple telah mengucurkan lebih dari Rp244 triliun di Vietnam. Sementara di Indonesia selema periode 2020-2023 hanya Rp1,5 triliun untuk akademi pengembang, dilaporkan Bloomberg News. Apple juga belum terbukti optimal dalam penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Catatan Kemenperin bahwa produsen ponsel rival Apple seperti Samsung Electronics Co. dan Xiaomi Corp telah menginvestasikan masing-masing Rp8 triliun dan Rp55 triliun. Padahal hasil penjualan Indonesia yang dinikmati Apple jadi terbesar di kawasan, hingga 2,17 juta unit produk, bandingkan dengan Vietnam (1,3 juta), Malaysia (1,3 juta), dan Singapura (kurang dari 1 juta), menurut Moch S. Hendrowijono, pengamat telekomunikasi.
"Pontensi kita itu tidak dilihat oleh Apple sama sekali, Apple memberi hanya mereka amblas sekedarnya hanya US$1 juta dolar," jelas dia.
(wep)