Logo Bloomberg Technoz

Performa perusahaan Walmart jatuh — peritel besar pertama yang melaporkan laporan keuangan. Kepala keuangannya mengakui adanya “Ketidakpastian terkait perilaku konsumen, kondisi ekonomi, dan geopolitik global.”

Ini terjadi hanya beberapa hari setelah penjualan ritel menunjukkan kemunduran mendadak dari para konsumen, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

“Berita dari Walmart ini menimbulkan lebih banyak kekhawatiran mengenai kondisi konsumen,” kata Matt Maley di Miller Tabak + Co.

“Kami telah melihat beberapa angka yang sangat mengecewakan pada kepercayaan konsumen dan data penjualan ritel pekan lalu jauh lebih rendah dari yang diperkirakan. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan; seberapa kuat pertumbuhan akan terjadi pada sisa tahun ini.”

Namun demikian, sentimen positif datang dari pernyataan dovish pejabat The Fed. Gubernur Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memperkirakan Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025, meski ketidakpastian seputar proyeksi tersebut telah meningkat.

“Meski ini adalah ekspektasi dasar saya, ada banyak hal yang akan terjadi yang bisa mempengaruhi hal tersebut dari kedua arah,” kata Bostic, dilansir dari Bloomberg.

Bostic mengatakan ia yakin masih ada ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebelum mencapai tingkat netral — di mana suku bunga tidak menstimulasi atau menahan perekonomian. Suku bunga acuan bank sentral saat ini berada di kisaran 4,25% dan 4,5%.

“Saya pikir kita berada di area yang cukup ketat,” katanya kepada para wartawan. “Saya pikir (suku bunga) netral berada di antara 3% dan 3,5%.”

(fad/wdh)

No more pages