Bloomberg Technoz, Jakarta - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengklaim pihaknya memprioritaskan pengelolaan sampah sebagai salah satu fokus utama dalam mengelola kota Bandung. Ia menargetkan pada tahun 2026 seluruh kawasan di Bandung dapat bebas sampah.
Menurut Farhan, sampah sudah menjadi persoalan yang perlu diatasi di Bandung sebab seluruh warga memproduksi sampah namun tidak ada satupun yang ingin mengurusnya. Budaya itu, kata Farhan, memiliki dampak ‘banjir’ sampah di wilayah Bandung sehingga menurutnya harus dikelola secara optimal.
“Ya harus, jadi sekarang ada 1.560 rw, baru ada 400-an yang bebas sampah, targetnya akhir Juni sudah 500, akhir tahun sudah 1000, 2026 sudah 1.500 semua kawasan bebas sampah,” kata Farhan kepada awak media di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).
Secara rinci, Farhan mengatakan terdapat tiga fase yang akan dijalankan pemerintah kota Bandung sebelum akhirnya Bandung bebas sampah. Pertama, yakni proses pemusnahan yang saat ini sedang dijalankan; lalu, proses pengolahan’ serta terakhir proses pemilahan.
Menurut dia, pemerintah Bandung masih dalam tahap pemusnahan sampah karena saat ini kondisi sampah di bandung sudah sampai tingkat darurat. Sebab, tempat pembuangan sampah banyak yang telah penuh sehingga menyebabkan bandung kekurangan tempat pembuangan akhir sampah.
“Setelah itu kita masuk ke proses pengolahan, nanti terakhir di akhir tahun edukasi pemilahan itu harus pemilahan,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Farhan menjelaskan dirinya memiliki tiga tugas prioritas dan misi 100 hari kerja. Rencana itu, kata dia, akan segera diimplementasikan usai dirinya menghadiri serah terima jabatan di DPRD dan retreat kepala daerah di Magelang.
Dalam kaitan menyesuaikan rencana kerja yang telah disusun dengan asta cita Presiden Prabowo Subianto, Farhan menyatakan pihaknya telah membuat perencanaan kerja yang siap untuk dilaksanakan.
Rencana kerja itu, kata dia, telah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJ) dan asta cita yang diusung Prabowo.
“Jadi gak mungkin bupati walikota itu bikin kampanye yang menyimpang dr RPJMD kota provinsi dan Asta Cita jadi udah tinggal gas aja,” klaim dia.
(azr/frg)