JP Morgan: Dolar AS Naik 1%, Laba per Saham Emiten Turun 0,5%
Redaksi
12 February 2025 09:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelemahan rupiah yang terus berlarut-larut, mengancam pertumbuhan laba saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa domestik, menurut kajian JP Morgan.
JP Morgan menilai pelemahan rupiah yang terjadi terutama karena fenomena strong dollar Amerika Serikat di seluruh dunia, bisa berdampak pada saham-saham di bursa Indonesia.
Indeks dolar AS, biasa disebut DXY, diperkirakan bisa menyentuh 111,7 pada akhir kuartal ini. Dolar yang kuat akan menghempas mata uang lawannya, termasuk rupiah dan membawa dampak pada pertumbuhan laba perusahaan.
"Analisis kami menunjukkan, korporasi di Indonesia akan dirugikan akibat pelemahan rupiah karena sebagian dari biaya input bahan baku dan pengeluaran belanja modal melibatkan barang-barang impor sementara sebagian besar pendapatan adalah dalam rupiah. Selain itu, beberapa korporasi di Indonesia masih memiliki eksposur utang dolar AS," kata Head of Research JP Morgan Henry Wibowo dalam risetnya, dikutip Rabu (12/2/2025).
Analisis JP Morgan, setiap pelemahan rupiah sebesar 1% terhadap dolar AS, itu akan berdampak pada pertumbuhan laba per saham, EPS (Earning per Share) sebesar 0,5%.