Logo Bloomberg Technoz

Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan terus mendukung program MBG, tidak hanya dari segi anggaran, tetapi kapasitas dari Badan Gizi Nasional dalam melakukan eksekusi.

Terlebih, kata Sri Mulyani, menyalurkan makan bergizi kepada 350.000 sekolah dan lebih dari 90 juta siswa di Indonesia selama 5 hari per minggu bukan hal yang mudah, baik dari besarnya anggaran dan pengiriman.

Dalam paparannya, Sri Mulyani mengatakan terdapat tiga skema dari penyaluran MBG, yakni yang saat ini berlaku, target awal dan opsi ekspansi.

Skema saat ini (existing):

  • Timeline: Januari 2025
  • Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG): 220
  • Cakupan SPPG: 3.000 penerima manfaat
  • Penerima manfaat: 589.902 siswa, ibu hamil dan balita
  • Anggaran: Rp 71 triliun

Skema target awal (initial target):

  • Timeline: Desember 2025
  • SPPG: 5.000
  • Cakupan SPPG: 3.000-4.000 penerima manfaat
  • Penerima manfaat: 15,5 juta siswa, 2,4 juta ibu hamil dan balita
  • Anggaran: Rp 71 triliun

Skema ekspansi (expansion options):

  • Timeline: Desember 2025
  • SPPG: 15.000 (moderat), 28.000 (optimistik)
  • Cakupan SPPG: 3.000 penerima manfaat
  • Penerima manfaat: 40 juta siswa, ibu hamil dan balita (moderat), 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita (optimistik)
  • Anggaran: Rp 71 triliun + Rp100 triliun

Dalam kesempatan berbeda, Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Galau D. Muhammad memproyeksi Indonesia bisa mendapatkan surplus anggaran Rp259,76 triliun bila program MBG diberikan dengan tepat sasaran.

Dalam laporannya, Galau memaparkan pemerintah berupaya melakukan efisiensi Rp306,7 triliun melalui Instruksi Presiden Nomor 1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

Sementara itu, skema MBG yang lebih terarah diproyeksikan hanya membutuhkan anggaran Rp117,93 triliun. Artinya, Indonesia membutuhkan tambahan anggaran Rp46,93 triliun dari yang ada saat ini Rp71 triliun.

Dengan asumsi tambahan Rp46,93 triliun diambil melalui efisiensi anggaran, maka Indonesia bisa menghemat Rp259,76 triliun.

“Dengan skema yang lebih terarah [targeted approach], kebutuhan anggaran per tahun untuk membiayai MBG hanya sebesar Rp117,93 triliun. Skema ini jauh lebih efisien, tepat sasaran, berdampak, dibandingkan skema pemerintah yang menghabiskan anggaran hingga Rp400 triliun, tetapi sebagian anggaran dinikmati anak-anak dari keluarga kaya,” demikian tertulis dalam laporan Celios bertajuk 'Pak Presiden, Kami Punya Ide Lain', dikutip Selasa (11/2/2025).

Di sisi lain, Galau memproyeksikan jika anggaran penghematan sebesar Rp306,7 triliun seluruhnya dialokasikan untuk mendanai program MBG, hal ini berisiko mengarah pada pemborosan fiskal yang besar.

“Meskipun MBG dirancang dengan niat baik untuk mencakup seluruh anak, alokasi anggaran yang sangat besar untuk satu program saja dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi sumber daya negara,” ujarnya.

(lav)

No more pages