Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih merupakan hak perogratif Presiden Prabowo Subianto. Dia pun mengklaim belum mengetahui rencana pencopotan para pembantu presiden tersebut.

Meski demikian, kata dia, Presiden Prabowo Subianto memegang pakta integritas yang ditandatangani seluruh anggota Kabinet Merah Putih sebelum pelantikan Oktober 2024. Komitmen dan janji pada dokumen tersebut bisa menjadi acuan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat tersebut.

“Di dalam pakta integritas itu tercantum beberapa pasal yang tentunya akan menjadi bahan evaluasi apakah pakta integritas itu kemudian dipenuhi atau tidak dipenuhi,” kata Dasco kepada awak media, di Kompleks Parlemen, Kamis (6/2/2025).

Dia menilai, Prabowo menjadi pihak yang paling bisa mengukur soal pelaksanaan Pakta Integritas tersebut. Termasuk, kata dia, mengukur sejauh mana para pejabat kabinet Merah Putih mendukung kebijakan-kebijakan prioritas pemerintahannya.

“Nah oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden, untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal,” jelas Dasco.

Toh, kata dia, ancaman yang dilontarkan Prabowo sebenarnya juga menjadi pecutan bagi para pejabat untuk berani tegas dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja kementerian masing-masing.

“Ya saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya yaitu menteri, untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing,” kata Dasco.

Sebelumnya, Prabowo mengklaim telah memberi waktu 100 hari kepada para pejabat dan aparat pada Kabinet Merah Putih untuk sadar dan berhenti melakukan penyelewengan. Dia juga meminta para pembantunya serius mendukung kebijakan prioritas pemerintah.

"Yang tidak mau bekerja benar, benar untuk rakyat. Ya, saya akan singkirkan. Mau lebih jelas lagi [soal Reshuffle]?" kata Prabowo.

“Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh akan saya tindak.”

(azr/frg)

No more pages