Logo Bloomberg Technoz

Rapat Kedua Utang Rafaksi Migor ke Peritel Tak Temui Titik Terang

Rezha Hadyan
11 May 2023 14:30

Calon pembeli melihat minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (11/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Calon pembeli melihat minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (11/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Hingga saat ini, hasil pertemuan Kementerian Perdagangan dengan pengusaha ritel modern dan produsen minyak goreng terkait dengan kepastian pelunasan utang rafaksi Rp344,15 miliar masih menemui jalan buntu.

Hari ini, Kamis  (11/5/2023), Kementerian Perdaggangan memanggil kembali Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Kali ini, pertemuan berlangsung bersama sekitar 10 perusahaan produsen minyak goreng besar, termasuk grup Wilmar dan Sinarmas.

Ini merupakan pertemuan kedua terkait isu utang rafaksi minyak goreng, setelah tepat sepekan sebelumnya otoritas perdagangan mengadakan rapat tertutup bersama Aprindo untuk mencari jalan tengah masalah tersebut. 

Ditemui di kantor Kemendag usai rapat tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan pemerintah meminta masukan dari produsen ritel modern terkait dengan realisasi atau komitmen mereka dalam menjalankan kebijakan minyak goreng satu harga pada tahun lalu. 

“Selama ini hanya peritel saja yang bersuara dan produsen tidak mengeluarkan statement atau komitmen dalam pernyataan-pernyataan terkait dengan rafaksi minyak goreng,” ujarnya, Kamis (11/5/2023).

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mande (Bloomberg Technoz/Rezha Hadyan)