Logo Bloomberg Technoz

Allyson Versprille dan Mary Schlangenstein - Bloomberg News

Bloomberg, Pesawat jet regional milik American Airlines Group Inc bertabrakan dengan helikopter militer di dekat Washington pada Rabu (29/1/2025). Tak ada satu pun korban yang selamat, menandai salah satu bencana udara AS paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.

Pesawat itu jatuh ke Sungai Potomac dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. Insiden ini menjadi ujian awal bagi para pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump yang baru saja menjabat.

American Flight 5342 dari Wichita, Kansas, yang membawa 60 penumpang dan empat awak, menabrak helikopter Sikorsky H-60 ​​Black Hawk yang membawa tiga personel militer saat mendekati landasan pacu sesaat sebelum pukul 21.00 waktu setempat.

Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan korban, tetapi pada dini hari misi mereka berubah menjadi operasi penyelamatan.

"Saat ini, kami tidak yakin ada korban selamat dari kecelakaan ini," kata Kepala Layanan Medis Darurat dan Pemadam Kebakaran, John Donnelly. "Para kru menghadapi kondisi yang sangat dingin. Mereka menghadapi angin kencang. Mereka menemukan es di air, dan mereka telah berkerja sepanjang malam dalam kondisi tersebut."

Jennifer Homendy, ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, dalam jumpa pers Kamis (30/1/2025), mengatakan bahwa perekam data penerbangan pesawat belum ditemukan, Perangkat tersebut — yang sering disebut "kotak hitam" meskipun berwarna oranye — masih berada di bawah air, tetapi para penyelidik yakin mereka akan dapat menemukannya.

Tabrakan ini menambah jumlah kecelakaan penerbangan yang mematikan selama setahun terakhir, setelah periode yang panjang hampir tanpa adanya korban selamat dalam industri penerbangan sipil.

Pada 2 Januari 2024, pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat kecil saat mendarat di Tokyo, menewaskan semua orang di dalam pesawat, tetapi ada korban selamat yang berada di dalam pesawat berbadan, yang hancur dalam sebuah kebakaran.

Bulan lalu, pesawat Boeing 737 yang mencoba mendarat darurat di Korea Selatan menabrak dinding beton yang terletak tepat di luar landasan pacu. Insiden pada 29 Desember itu menewaskan semuanya, kecuali dua dari 181 penumpang dan awak pesawat.

Rekaman kecelakaan mematikan di Washington ini yang dibagikan di media sosial menunjukkan kedua pesawat bertabrakan di langit malam dan meledak menjadi bola api sebelum jatuh ke sungai.

Menurut Donnelly, badan pesawat jet regional itu ditemukan dalam keadaan terbalik di mana tiga bagian di sungai, dan misi penyelamatan menjadi rumit karena area kecelakaan agak menyebar. 

NTSB akan memimpin investigasi, dibantu Administrasi Penerbangan Federal (FAA). NTSB berharap bisa mendapatkan laporan awal dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan, tetapi lembaga tersebut mengatakan mereka tidak akan berspekulasi tentang kemungkinan penyebabnya. Laporan akhir bisa memakan waktu 12 hingga 24 bulan.

Bencana ini akan diawasi secara ketat karena penanganannya secara politis. Menteri Pertahanan Pete Hegseth dilantik beberapa hari yang lalu, dan Sean Duffy, Menteri Transportasi mengawasi FAA, dikukuhkan pada Selasa.

FAA saat ini tidak memiliki administrator yang disetujui Senat, setelah Mike Whitaker mengundurkan diri pada hari pelantikan Trump.

Tabrakan di udara terjadi saat pesawat American Airlines mendekati landasan pacu. (Bloomberg)

Trump menyuarakan rasa frustrasinya atas tabrakan tersebut, mengatakan dalam unggahan di Truth Social bahwa pesawat tersebut berada pada jalur pendekatan yang "sempurna dan rutin."

"Helikopter itu terbang lurus ke arah pesawat dalam waktu yang cukup lama," tulisnya. "MALAM INI CERAH, lampu-lampu di pesawat menyala, mengapa helikopter itu tidak naik atau turun, atau berputar."

Berbicara dalam konferensi pers pada Kamis, Trump memuji para petugas tanggap darurat, termasuk militer dan Pasukan Penjaga Pantai AS.

Dia juga mempolitisasi situasi tersebut, menyalahkan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, sambil mengakui bahwa dia tidak mengetahui penyebab sebenarnya kecelakaan mematikan itu.

Melalui unggahannya di X, US Figure Skating mengungkapkan, di antara para penumpang penerbangan Amerika tersebut, terdapat anggota komunitas seluncur indah AS yang baru saja kembali dari kejuaraan nasional di Wichita. AFP, mengutip kantor berita Rusia, mengatakan bahwa pasangan juara seluncur indah Rusia juga berada di dalam pesawat.

Kecelakaan ini membangkitkan kenangan akan bencana udara pada Januari 1982, saat pesawat Boeing Co 737 milik Air Florida menabrak jembatan 14th Street, dan kemudian menghantam sungai Potomac yang membeku. Sebagian besar orang di dalam pesawat tewas, bersama empat pengendara di darat.

Pesawat yang terlibat dalam tabrakan Rabu (29/1/2025) itu biasanya membawa 65 orang dan digunakan untuk perjalanan jarak pendek. Senator Partai Republik, Jerry Moran dari Kansas mengatakan, rute tersebut merupakan rute penerbangan yang "sangat familiar" baginya, setelah ia terbang dari Wichita ke Bandara Reagan "berkali-kali."

Menurut Flightradar24, jet itu terbang dengan kecepatan 228 kilometer (142 mil) per jam sekitar 400 kaki di atas sungai saat akan mendarat di landasan pacu 33 di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington sebelum data berhenti merekam.

Dalam jumpa pers sebelumnya, Donnelly mengatakan bahwa pencarian awal dipersulit oleh kondisi, seperti tak ada penerangan dan air yang keruh.

"Ini sangat berbahaya dan sulit untuk dilakukan," katanya. "Tidak ada banyak lampu, Anda harus mencari di setiap inci persegi ruang untuk melihat apakah Anda bisa menemukan korban."

Bandara Reagan untuk sementara waktu menangguhkan semua lepas landas dan pendaratan pesawat sebagai tanggapan atas insiden tersebut. Operasional dilanjutkan kembali pada Kamis.

Petugas di lokasi kecelakaan pesawat di dekat Sungai Potomac, Bandara Nasional Ronald Reagan, AS, Rabu (29/1/2025). (Alex Wroblewski/Bloomberg)

Pesawat penumpang AS terakhir yang jatuh di negara ini dan menewaskan banyak korban ialah penerbangan Colgan Air 3407 di dekat Buffalo, New York, pada tahun 2009. Penerbangan yang mengangkut 45 penumpang itu merupakan maskapai regional untuk Continental Airlines. Pada pertengahan tahun 2013, pendaratan darurat Asiana Airlines penerbangan 214 di San Francisco menewaskan tiga orang.

American Airlines menyediakan saluran informasi bebas pulsa untuk anggota keluarga penumpang penerbangan tersebut. Pesawat itu terbang atas nama American Eagle, jaringan enam maskapai regional yang beroperasi untuk maskapai yang lebih besar, tiga di antaranya dimiliki American.

PSA Airlines, yang mengoperasikan penerbangan ini, merupakan maskapai terkecil di antara ketiga maskapai tersebut, yang menggunakan 130 pesawat dengan rata-rata 600 penerbangan setiap hari. Maskapai ini berkantor pusat di Dayton, Ohio.

Bandara Reagan berada di Arlington, Virginia, tepat di seberang sungai ibu kota negara dan di sebelah selatan Pentagon. Gedung Putih hanya berjarak beberapa mil, menjadikan area ini salah satu wilayah udara dengan pengawasan paling ketat di dunia.

FBI di lokasi kecelakaan, Sungai Potomac, usai jet tabrakan dengan helikopter di Washington AS, Kamis (30/1/2025). (Alex Wroblewski/Bloomberg)

Duffy mengatakan, meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab kecelakaan tersebut, akan ada peninjauan ulang dan "kami akan mengambil tindakan yang tepat, jika perlu, untuk mengubah jalur dan izin penerbangan."

(bbn)

No more pages