Logo Bloomberg Technoz

Segini Biaya Bangun AI China DeepSeek, Lebih Murah dari ChatGPT

Referensi
30 January 2025 16:33

DeepSeek, startup pengembang teknologi AI asal China. (Bloomberg)
DeepSeek, startup pengembang teknologi AI asal China. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - DeepSeek, chatbot kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) asal China, kini menjadi pesaing utama ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Salah satu daya tarik utama DeepSeek adalah biaya pengembangannya yang jauh lebih hemat dibandingkan model AI lainnya, termasuk GPT-4 dari OpenAI.

DeepSeek memperkenalkan dua model AI, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1. Keduanya diklaim lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan biaya operasional dibandingkan model AI lain yang ada di pasar saat ini. 

Pengembangan DeepSeek hanya memerlukan waktu dua bulan dengan biaya sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar), jauh lebih rendah dibandingkan dana 63 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun) yang digunakan OpenAI untuk mengembangkan GPT-4.

Keunggulan DeepSeek: "Berkah" dari Pembatasan Chip AS

DeepSeek, startup pengembang teknologi AI asal China. (Bloomberg)

Efisiensi biaya DeepSeek sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan ekspor chip canggih dari Amerika Serikat, seperti Nvidia H100. Sebagai alternatif, DeepSeek menggunakan chip Nvidia H800 yang memiliki performa lebih rendah. Kondisi ini memaksa perusahaan teknologi di China untuk menemukan metode inovatif dalam mengembangkan AI.

Salah satu teknik yang digunakan adalah "distillation," yaitu metode pelatihan model AI yang lebih fokus pada tugas spesifik. Menurut Chetan Puttagunta, seorang peneliti dari Benchmark General Partner, teknik ini memungkinkan AI untuk mengoptimalkan pemrosesan tugas-tugas tertentu sehingga lebih efisien. CEO Perplexity, Aravind Srinivas, juga menegaskan bahwa efisiensi model AI China dapat menjadi tantangan bagi perusahaan AI di Amerika Serikat.

DeepSeek Mendapat Perhatian Microsoft