”Proyek ini juga sejalan dengan visi Pemerintah untuk menjembatani kesenjangan digital, memperkuat infrastruktur teknologi, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif di seluruh pelosok negeri,” kata Okki.
Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo pada kesempatan yang sama menjelaskan, engan biaya layanan yang terjangkau, jaringan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung edukasi online, inovasi bisnis digital, serta aktivitas berbasis internet lainnya yang semakin esensial di era moderen.
Dengan dimulainya proyek ini, SURGE dan BNI optimistis dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Proyek ini menjadi langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju pemerataan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Perusahaan juga berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital dan berkontribusi memajukan pendidikan Indonesia.
WIFI merupakan emiten yang terafiliasi
adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.
Pada 23 Desember 2024, pemegang saham lama WIFI menandatangani akta jual beli ke sejumlah pihak, termasuk PT Arsari Sentra Data.
Arsari Sentra Data, perusahaan milik Hashim, mengambilalih 45% saham PT Investasi Sukses Bersama selaku induk usaha WIFI.
Transaksi tersebut membuat kepemilikan Hashim di saham WIFI mencapai 22,55% secara tidak langsung lewat PT ISB.
(dhf)






























