“Karena balik lagi, kita itu bekerja dengan waktu, dan kita mau dengan adanya AI phone membuat kita jauh lebih mudah hidupnya,” terangnya.
Meski fitur GenAI menjadi sorotan, tetapi Very mengklaim bahwa Samsung tetap berkomitmen pada inovasi di lini ponsel lipat. Verry menegaskan bahwa keberadaan ponsel lipat seperti seri Galaxy Z Fold dan Flip bukanlah tren sementara, melainkan respons terhadap kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
Samsung telah meluncurkan Galaxy Z Fold generasi keenam tahun lalu, yang menurutnya menunjukkan komitmen terhadap inovasi desain dan teknologi. Dengan menawarkan berbagai pilihan dari seri A hingga Z, Samsung memastikan bahwa konsumen memiliki perangkat yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
“Karena balik lagi, nggak semua orang pengen punya handphone yang biasa seperti smartphone. [Ketika] Dia pengen sesuatu yang lebih compact, kita punya flip, atau saya pengen layarnya bisa di-expand, lebih lebar, kita ada namanya foldable,” kata Very.
“Jadi balik lagi, tergantung dengan kebiasaan atau keinginan konsumen,” pungkas dia.
Sekadar catatan, menurut data Counterpoint Research yang dipublikasikan, Senin (13/1/2025), posisi puncak pangsa pasar smartphone di dunia masih ditempati oleh Samsung.
Hal ini didukung oleh data permintaan Samsung Galaxy S24 rilisan 2024 terbilang solid, selain seri A perusahaan yang tak kalah menarik. S24 unggul dan memikat pengguna karena keunggulan fitur kecerdasan buatan (AI). S24 mampu meraih penjual signifikan di pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa bagian barat.
(wep)































