Logo Bloomberg Technoz

Thailand telah lama dianggap sebagai negara ramah LGBTQ, dengan sikap santai terhadap keragaman gender dan undang-undang yang melindungi komunitas LGBTQ dari sebagian besar jenis diskriminasi sejak 2015. 

Namun, para aktivis berjuang selama lebih dari satu dekade untuk mendapatkan pengakuan pernikahan yang sama seperti pasangan heteroseksual, yang memberi mereka hak warisan, pajak, adopsi, dan hak-hak lainnya yang setara.

Kerajaan yang mayoritas penduduknya beragama Buddha ini menjadi tempat ketiga di Asia, setelah Taiwan dan Nepal, yang menjamin kesetaraan pernikahan. Langkah ini membuat Thailand menjadi pengecualian di Asia Tenggara, di mana beberapa negara masih menghukum homoseksualitas dan komunitas LGBTQ sering menghadapi diskriminasi.

“Undang-undang ini tidak hanya menjadi bukti kemajuan sosial kita, tetapi juga akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata,” kata Thapanee Kiatphaibool, gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, menambahkan bahwa turis LGBTQ cenderung menghabiskan 40% lebih banyak dibandingkan rata-rata wisatawan asing.

Industri pariwisata yang vital, yang menyumbang sekitar 12% dari ekonomi Thailand senilai $500 miliar, diperkirakan akan mendapatkan dorongan dari “pariwisata pelangi.” Undang-undang pernikahan sesama jenis ini mungkin menarik empat juta wisatawan asing tambahan ke Thailand setiap tahunnya, dan menghasilkan sekitar US$2 miliar (Rp35 triliun) dalam pendapatan dalam dua tahun mendatang, menurut studi terbaru yang ditugaskan oleh platform perjalanan Agoda, bagian dari Booking Holdings Inc yang berkantor pusat di AS.

Agoda bulan ini juga meluncurkan kampanye bagi pasangan sesama jenis di Thailand untuk membagikan kisah cinta mereka di media sosial dengan kesempatan memenangkan voucher liburan senilai hingga 350.000 baht (Rp168 juta).

Perusahaan lain juga meluncurkan program insentif serupa untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap tonggak sejarah pernikahan sesama jenis di negara ini. Awal pekan ini, pengembang properti Sansiri Pcl. dan Siam Commercial Bank, bank terbesar ketiga di negara ini berdasarkan total aset, mengumumkan skema hipotek dengan suku bunga khusus bagi pasangan LGBTQ yang baru menikah yang ingin mengambil pinjaman bersama untuk properti Sansiri.

Otoritas Pariwisata Thailand juga telah bermitra dengan beberapa bisnis di seluruh negeri untuk menawarkan acara khusus, paket tur, serta penawaran hotel dan restoran bagi pasangan LGBTQ untuk merayakan pernikahan mereka dalam beberapa minggu mendatang.

Di seluruh dunia, pejabat konsuler akan siap mendaftarkan pernikahan sesama jenis di 94 konsulat atau kedutaan besar Thailand, menurut pemerintah.

“Undang-undang ini akan mendukung Thailand sebagai destinasi global untuk pariwisata LGBTQ, yang akan membantu merangsang perekonomian,” kata Jakkaphon Tangsutthitham, juru bicara Kementerian Pariwisata dan Olahraga. 

“Kementerian akan menggunakan kesempatan ini untuk mempromosikan kebijakan pariwisata yang merangkul keragaman dan membentuk citra Thailand sebagai destinasi kelas dunia yang menjunjung kesetaraan.”

(bbn)

No more pages