Logo Bloomberg Technoz

Trump Tarik AS dari Paris Agreement, Begini Dampaknya ke RI

Mis Fransiska Dewi
22 January 2025 09:40

Generator penghasil listrik dari tenaga angin. (Dok: Bloomberg)
Generator penghasil listrik dari tenaga angin. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom berpandangan kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menarik diri dari Paris Agreement atau Perjanjian Iklim Paris usai Donald Trump dilantik sebagai presiden akan berdampak pada pembiayaan iklim negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.

Pemerintah Indonesia pun disarankan untuk mulai memerhatikan sektor lain yang memiliki daya tawar tinggi bagi AS. 

“Paris  Agreement ini bukan pertama kalinya, Trump pernah keluar dari Paris Agreement, pas dia menjabat pada era Trump 1.0 hal tersebut juga terjadi. Paris Agreement tetap berjalan walaupun dengan konsekuensi bahwa climate financing akan menjadi lebih sulit,” kata Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Dandy Rafitrandi dalam media briefing, dikutip Rabu (22/1/2025).

Donald Trump usai diambil sumpah sebagai Presiden AS ke-45, melambaikan tangan di depan mobil kepresidenan (Bloomberg)

Dandy menyebut keluarnya AS dari Paris Agreement juga akan berdampak pada komitmen sejumlah negara maju dalam menyalurkan pendanaan atau pembiayaan iklim terhadap negara berkembang.

Adapun, pendanaan negara berkembang seperti Indonesia sangat terbatas untuk membiayai proyek-proyek transisi energi dan  isu lingkungan ke depannya.