Logo Bloomberg Technoz

Matthew Gialich menambahkan dia berharap teknologi dan strategi yang dipakai perusahaan akan bisa menurunkan biaya penambangan logam platinum menjadi US$ 50 per ons dari sebelumnya US$ 975 per ons.

Jika kedua misi pertama berhasil, AstroForge akan meluncurkan misi ketiga untuk mendarat di Asteroid yang telah dipelajari, diikuti misi keempat untuk benar-benar mencoba mendarat, mengekstraksi dan memurnikan logam, kemudian kembali ke Bumi.

“Jika semua berjalan dengan baik, misi itu akan diluncurkan pada Februari 2025,” ujar Matthew Gialich.

Asal tahu saja, AstroForge telah berhasil mengumpulkan pendanaan awal US$ 13 juta yang dipimpin oleh Initialized Capital.

AstroForge bukan perusahaan pertama yang ingin melakukan penambangan luar angkasa. Sebelumnya ada Panetary Resources Inc dan Deep Space Industries Inc yang ingin menambang mineral luar angkasa.

Namun kedua perusahaan gagal untuk mewujudkan rencana itu. Kedua malah berjuang harus bergelut dengan masalah finansial perusahaan. Keduanya akhirnya diakuisisi dan dialihkan ke usaha yang lain.

Satu-satunya misi yang sukses membawa bahan mineral luar angkasa adalah projek OSIRIS-REx NASA, saat ini misi tersebut sedang dalam perjalanan ke Bumi.

(roy/hdr)

No more pages