Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan masih ikut mengkaji implementasi pengalihan sebagian subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) akan ditetapkan awal tahun depan.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait dengan konsumen yang berhak mendapatkan BBM subsidi, termasuk pengemudi ojek online (ojol) maupun taksi online (taksol).
"Kan masih kita exercise. Jadi artinya belum diputuskan," kata Erika di sela kegiatan Hilir Migas Conference, Expo & Award, Kamis (12/12/2024).
Erika enggan menyebutkan progres pembahasan terkait dengan perubahan skema subsidi BBM tersebut, apakah menggunakan aplikasi MyPertamina atau aplikasi lain. Segala keputusan, kata dia, akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Nanti kita memutuskannya langsung dari Bapak Presiden. Kita tunggu saja nanti," ucap Erika.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan rencana pengalihan sebagian subsidi BBM menjadi BLT akan ditetapkan awal tahun depan.
“[Penetapan] awal 2025 insyallah,” kata Bahlil di sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024, Rabu (11/12/2024).
Bahlil sendiri telah mengumumkan pengalihan subsidi BBM menjadi BLT akan dilakukan secara kombinasi atau blended.
Artinya, subsidi BBM tidak akan sepenuhnya dicabut; tetapi ada sebagian yang dialihkan ke dalam format bantuan uang atau BLT kepada masyarakat, sedangkan sisanya tetap menggunakan skema subsidi berbasis kuota terhadap komoditas/barang.
Bahlil menegaskan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan rapat terbatas (ratas) bersama jajaran kementerian terkait dengan rencana pengalihan BBM subsidi tersebut. Setelah ratas nantinya pemerintah akan mengumumkan skema BBM tersebut.
“Menyangkut dengan metode subsidi sudah rampung yang insya allah akan diputuskan dalam waktu dekat lewat rapat terbatas dan setelah diputuskan lewat rapat terbatas baru kami umumkan,” tutur Bahlil.
Saat ditanya ihwal lebih besar mana porsi blended antara subsidi berbasis kuota/barang dengan BLT, Bahlil enggan menjelaskan lebih lanjut.
“Nanti setelah ratas putus baru saya umumkan baru ketahuan semuanya ya,” ujarnya. “Yang jelas mencari jalan untuk kebaikan semuanya.”
(mfd/wdh)