Logo Bloomberg Technoz

RI Butuh Hampir Rp4.000 T Kembangkan Listrik EBT hingga 2040

Dovana Hasiana
10 December 2024 20:50

Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW (Dok. PLN)
Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW (Dok. PLN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT PLN (Persero) melaporkan total investasi untuk program percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) atau Accelerated Renewable Energy Development (ARED) mencapai US$235 miliar (atau setara Rp3.727,1 triliun asumsi kurs saat ini) untuk sektor ketenagalistrikan periode 2025 hingga 2040. 

"Berapa biaya untuk transisi energi di sektor ketenagalistrikan? Untuk membangun itu semua sampai 2040, kita butuh US$235 miliar, kira-kira Rp4.000 triliun," ujar Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar dalam agenda Bisnis Indonesia Outlook Economy 2025, Selasa (10/12/2024). 

Rinciannya, investasi tersebut setidaknya dibutuhkan untuk tujuh hal. Pertama, menambah beban dasar atau baseload dari EBT membutuhkan investasi US$80 miliar untuk kapasitas 33 gigawatt (GW), berasal dari hidro 24,9 GW, geotermal 6,5 GW, dan bioenergi 0,9 GW. Adapun baseload dari EBT ini digunakan untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. 

Kedua, menambah beban dasar atau baseload termal membutuhkan investasi US$33 miliar untuk kapasitas 28 GW yang terdiri dari gas sebesar 21,7 GW dan batu bara 5,6 GW. 

Ketiga, penambahan variable renewable energy (VRE) membutuhkan investasi US$43 miliar dengan kapasitas 42 GW yang terdiri dari solar 27,3 GW dan angin 14,2 GW.