Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Pertamina (Persero) membuka peluang untuk mengintegrasikan aplikasi perusahaan ojek online (ojol) dengan dengan perusahaan pelat merah tersebut, agar penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite untuk mitra pengemudi lebih terukur.

"Untuk kelanjutan nantinya penerima misalnya ojol dan kita perlu kombinasikan aplikasi yang ada di sana [perusahaan ojol] dengan di Pertamina," kata Direktur Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers, Senin (9/12/2024).

Simon menambahkan Pertamina siap mengerahkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di perseroan untuk mengembangkan aplikasi tersebut seperti digital hub dan Tim IT (Information Technology) untuk mencari solusi terbaik dalam pelaksanaan penyaluran subsidi BBM ini.

"Untuk itu mungkin masalah aplikasi dan lainnya masih dalam proses," ujar Simon.

Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Simon juga menyebutkan hingga saat ini belum ada pertemuan resmi dengan Kementerian UMKM terkait dengan wacana pengemudi ojol bakal dimasukkan ke kategori usaha mikro, kecil, dan menengah agar bisa tetap membeli Pertalite.

Kendati demikian, Pertamina tetap melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebijakan distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran ini bisa berjalan dengan lancar.

"Dari tim kita, Patra Niaga belum. Namun, secara prinsip kami sudah terus koordinasikan dengan yang lain," katanya. 

Menurut Simon, Pertamina juga masih dalam tahap pemutakhiran data penerima BBM bersubsidi di bawah koordinasi satuan tugas (satgas) yang dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Pemutakhiran data tersebut, kata dia, dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatukan data registran MyPertamina dengan data registran PLN agar tidak ada tumpang tindih.

Dengan demikian, Simon memastikan belum ada kelanjutan tindak lanjut terkait data pengendara ojol. Pihak Pertamina masih harus menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah.

"Pertamina sebagai pelaksana, tentunya kami menunggu keputusan berikutnya dari pemerintah, dalam hal ini ESDM, tentunya kami yakin bahwa akan selalu berpihak kepada kepentingan rakyat," ucap Simon. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya memberi isyarat bahwa pengemudi ojol akan tetap diizinkan membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite.

Hal ini merespons gejolak di kalangan pengemudi ojol yang menolak rencana pemerintah untuk tidak akan memberikan akses BBM bersubsidi kepada angkutan umum dengan pelat hitam.

Dalam pernyataan terbarunya, Bahlil menyebut ojol kemungkinan akan dimasukkan ke dalam kategori UMKM, sehingga berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

Adapun, skema penyaluran BBM bersubsidi yang baru nantinya bakal dilakukan secara kombinasi atau blended. Artinya, sebagian subsidi masih akan diberikan kepada komoditas/barang, sedangkan sebagian lagi dialihkan ke format bantuan langsung tunai (BLT).

Subsidi barang dalam bentuk BBM hanya akan disalurkan untuk kendaraan berpelat kuning alias transportasi publik dan UMKM. Di sisi lain, ojol merupakan transportasi publik berpelat hitam.

“Terkait dengan UMKM, semua UMKM itu kemungkinan besar akan disubsidikan secara barang. Jadi kalau dia minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT. Nah, ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM,” kata Bahlil di sela acara Indonesia Mining Summit 2024, Rabu (4/12/2024).

“Cuma memang selama ini kan pelat motornya [ojol] adalah hitam, jadi nanti subsidi akan kita kasih. [Sekarang masih] dalam exercise kami. Salah satu di antaranya adalah pelat kuning itu tetap akan mendapatkan subsidi,” tutur Bahlil.

(mfd/wdh)

No more pages