Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Didukung tingkat pemulihan kualitas aset di segmen korporasi, seiring dengan NIM yang lebih positif mengingat dipangkasnya BI-Rate, pendapatan yang solid dari pertumbuhan pinjaman yang berlanjut di Q3-2024 menjadikan prospek saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) makin cerah kedepannya.

Bersamaan dengan NPL yang terus membaik menjadi 3,0% di Q3-2024 dibandingkan dengan sebelumnya 3,2% pada Q2-2024. LAR turut membaik menjadi 11,6% dibandingkan dengan 11,8% pada Q2-2024 sementara cakupan LAR tetap tidak berubah di 54% pada Q3-2024.

Ditambahlagi, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan dalam pemaparannya mengungkapkan, Bank BRI akan mendapat manfaat terbesar dari pemangkasan suku bunga acuan di antara bank-bank besar lain karena fokusnya pada segmen mikro yang memberikan hasil stabil dan sensitivitas yang relatif tinggi terhadap suku bunga di sisi kewajiban. 

“Selain itu, Bank BRI juga diproyeksikan akan mendapat keuntungan dari kebijakan moneter yang ekspansif baru-baru ini,” terang Erni dalam risetnya, yang juga mengulas prospek NIM BBRI juga lebih positif mengingat momentum pemangkasan suku bunga yang diantisipasi pada tahun 2025 mendatang.

Total Deposit Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BRI (Bloomberg)

Adapun BBRI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih mencapai Rp45,1 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2024, sejalan dengan proyeksi dan konsensus di 72/74% dari target tahun penuh 2024.

Pertumbuhan pinjaman masih ada di tren ekspansif dengan kenaikan 8% dibandingkan dengan tahun lalu di tengah fokus pada kualitas aset di segmen mikro dan normalisasi pertumbuhan di segmen korporasi.

Menariknya, segmen korporasi berhasil bertumbuh double digit mencapai 17% yoy dan 3% qoq dan diperkirakan akan mencapai pertumbuhan di atas 20% YoY hingga satu tahun penuh di 2024.

Seiring dengan kualitas yang membaik, dari sisi pendanaan, simpanan nasabah yang dipercayakan kepada Bank BRI tumbuh 5,6% menyentuh Rp1.362,42 triliun, terutama didorong oleh tabungan yang meningkatkan rasio Current Account Saving Account (CASA) menjadi 64,17% di September.

Menariknya lagi, seiring kepercayaan yang meningkat, Bank BRI juga berhasil mencatat LDR yang terkendali. Meskipun LDR konsolidasi tinggi 99% di Q3-2024, LDR tidak terkonsolidasi dan tetap memadai di 89,6%. Peningkatan LDR ini merupakan bagian dari pendekatan strategis BBRI.

“Di mana bank mengurangi pertumbuhan deposito berjangka (-5% QoQ), sehingga meningkatkan rasio CASA menjadi 64% (vs. 63% di 2Q23),” terangnya.

Net Income Bank BRI 2024 (Bloomberg)

Dengan kinerja impresif yang makin membaik tersebut, juga dengan potensi di tahun 2025 yang akan menjadi titik balik bagi BBRI, diiringi strategi pertumbuhan pinjaman yang konservatif dan rasio cakupan yang kuat akan memberikan lebih banyak ruang untuk perbaikan. 

Ciptadana Sekuritas Asia menegaskan rating Buy/ rekomendasi Beli saham BBRI dengan target harga Rp6.200/saham. Dengan potensi kenaikan mencapai ‘Cuan’ 31,9%.

Target tersebut menyiratkan Price to Book Value (PBV) sebesar 2,1x (diperdagangkan di PBV 2025F). Sejalan dengan potensi imbal hasil Dividend Yield tetap menarik di ~7,5% untuk tahun 2025, dengan asumsi rasio pembayaran dividen mencapai 85%.

“Pendapatan yang solid dari perbaikan NIM dan pendapatan dari recovery income yang kuat,” jelas Ciptadana Sekuritas Asia dalam riset terbaru.

Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 36 Analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp5.749/saham dalam 12 bulan kedepan. Dengan 31 analis merekomendasikan peringkat dan rating “Buy” untuk saham BBRI.

(fad)

No more pages