Logo Bloomberg Technoz

Laba Ambles 30%, Dirut Unilever Optimis Kinerja Sektor Konsumer

Tara Marchelin
19 April 2023 21:30

Produk perawatan Unilever NV Pond's dan Rexona ditampilkan untuk dijual di Jakarta, Indonesia, Rabu (14/11/2012). (Dadang Tri/Bloomberg)
Produk perawatan Unilever NV Pond's dan Rexona ditampilkan untuk dijual di Jakarta, Indonesia, Rabu (14/11/2012). (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Ira Noviarti mengungkapkan penurunan laba bersih perusahaan di kuartal I-2023 dikarenakan adanya pengurangan trade stock yang dilakukan sejak semester II-2022.

Sebelumnya, UNVR mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2023 sebesar 30% menjadi Rp 1,40 triliun dari Rp2,02 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan, penyebab utama penurunan laba bersih adalah penurunan penjualan bersih Unilever menjadi Rp10,60 triliun dari sebelumnya Rp10,83 triliun.

“Di kuartal I tahun ini, kami mencatatkan kurang lebih penjualan bersih sekitar Rp 10,6 triliun di mana penjualan domestik mengalami penurunan 1,2% dengan kita melakukan trade stock reduction,” jelas Ira dalam konferensi pers virtual pada Rabu (19/4/2023).

Ia mengungkapkan pengurangan trade stock dilakukan agar perusahaan dapat memiliki fundamental yang lebih baik dan kuat. Meskipun demikian, Ira mengatakan pengurangan trade stock telah selesai dilakukan UNVR pada kuartal I-2023.

“Dengan trade stock yang lebih ringan dan tipis, kita bisa melakukan inovasi dengan lebih cepat dan bekerja dengan lebih agile lagi dengan customer kita dan fokus ke sell out kita. Stok yang ringan sangat dibutuhkan konsumen karena mereka dapat menggunakan uang cash mereka untuk melakukan hal-hal lain yang mempercepat (pertumbuhan) dari kategori (produk),” ungkap dia.