Bloomberg Technoz, Jakarta - Harlah ke-26 PKB menjadi ajang sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, kini meminta gabung dalam pemerintahan ke depan.
Proposal politik itu mulanya disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal senada juga disampaikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan partainya menunggu ajakan dari kubu Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk bergabung dalam pemerintahan.
“Saya kira Pak Dasco khususnya dan Gerindra, ajak-ajaklah PKS (masuk pemerintahan). Jangan cuma mengajak Nasdem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian,” ujar Syaikhu sembari tersenyum mengatakan hal tersebut. Dasco hadir mewakili Prabowo dalam acara PKB tersebut.
Plt Ketua Umum PPP Mardiono juga menyampaikan hal senada. Mardiono menyampaikan harapannya bisa bergabung dalam pemerintahan Prabowo mendatang.
"Kita apapun mendukung pada pemerintahan yang akan datang ini agar kita bisa melewati semua tantangan-tantangan yang kita hadapi," kata Mardiono.
"Ya kita sebagai warga negara yang baik dan juga sekaligus kita sebagai politisi yang senantiasa harus wajib untuk mengawal demokrasi kita, menjunjung tinggi demokrasi kita," ujar dia.
Mardiono mengklaim PPP tidak mengharapkan kursi menteri.
"Biar nanti hak prerogatif presiden terpilih (Prabowo)," ujar dia.
Sementara itu, Sufmi Dasco, yang hadir mewakili Prabowo Subianto tidak menjawab tegas 'godaan' dari dua partai tersebut. Dasco hanya mengatakan komitmen Prabowo yang kini menunggu PKB masuk dalam pemerintahan.
Mulanya, Dasco mengakui kepiawaian Muhaimin Iskandar memimpin PKB dari masa ke masa. Dia mengatakan bangsa ini akan bergerak cepat jika Gerindra dan PKB bersama dalam pemerintahan.
"Ke depan, PKB Gerindra, semua partai harus bersama-sama," ujar Dasco.
"Kita adalah cinta lama, kami tunggu PKB untuk masuk dalam pemerintahan bersama dengan kami," tutur Dasco disambut riuh para peserta Harlah PKB.
(red/ain)