Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masih menunggu hasil tinjauan lebih lanjut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ihwal progres rencana penggabungan atau merger BUMN Karya.

Erick mengatakan, tinjauan itu dilakukan setelah usulan merger BUMN Karya juga telah ditinjau oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Saya sudah kirim surat ke Pak Basuki, dan sudah dikaji oleh Menteri Keuangan. Kami menunggu prosesnya saja dari Kementerian PUPR," ujar Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu malam (11/7/2024).

Meski demikian, Erick belum bisa memastikan bahwa proses tersebut akan rampung dalam watu dekat. Padahal, Kementerian BUMN menargetkan pada September, merger BUMN Karya sudah rampung

"Makin cepat makin baik sepertinya. Penutupan perusahaan-perusahaan BUMN  kalau bisa jangan terlalu lama kalau memang sudah sakit, ya, harus ditutup segera," ujar Erick.

Skema merger tersebut menyasar pada 7 BUMN Karya, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

Nantinya, ketujuh BUMN tersebut akan gabung menjadi 3 holding saja. ADHI akan menjadi induk Brantas dan Nindya. Sementara itu, Waskita Karya akan dilebur dengan Hutama Karya, dan PTPP akan digabungkan dengan Wikaya Karya.

(ibn/dhf)

No more pages