Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) jatuh pada perdagangan kemarin. Usai libur, sepertinya pasar CPO masih jetlag.

Pada Selasa (9/7/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman September dihargai MYR 3.958/ton. Ambruk 2,08% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Bursa Malaysia tutup pada Senin (8/7/2024), merayakan Tahun Baru Hijriah. Pasar baru dibuka lagi kemarin.

Malangnya, harga minyak nabati pesaing turun selama 2 hari tersebut. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade pada Senin dan Selasa terpangkas masing-masing 1,8% dan 0,9%.

Artinya, harga minyak kedelai anjlok lebih dari 2% selama 2 hari. Ini yang kemudian mempengaruhi harga CPO.

Saat harga minyak kedelai lebih murah, maka keuntungan menggunakan CPO menjadi berkurang. Sebab, 2 komoditas tersebut memang saling menggantikan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih menempati zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,78. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Namun perlu diwaspadai indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 87,47. Sudah di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Dalam waktu dekat, harga CPO masih bisa bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 4.026/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.068/ton bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat ada di MYR 3.955/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO meluncur turun ke arah MYR 3.947/ton.

(aji)

No more pages