Logo Bloomberg Technoz

Reade Pickert - Bloomberg News

Bloomberg, Defisit neraca dagang Amerika Serikat (AS) kian melebar untuk bulan ketiga berturut-turut pada Februari, dipicu oleh penurunan nilai ekspor yang lebih dalam daripada impor. 

Defisit perdagangan barang dan jasa Negeri Paman Sam tumbuh 2,7% menjadi US$ 70,5 miliar, terbesar dalam empat bulan, data Departemen Perdagangan menunjukkan pada Rabu waktu setempat. 

Angka-angka tersebut tidak disesuaikan dengan inflasi. Estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg menyebutkan defisit senilai US$ 68,8 miliar.

Nilai impor turun 1,5%, sementara ekspor turun 2,7% — keduanya mencerminkan perdagangan barang dagangan yang lebih lemah.

Atas dasar penyesuaian inflasi, defisit perdagangan barang meningkat menjadi US$ 104,6 miliar, juga terbesar dalam empat bulan. Ekspor barang konsumen, kendaraan bermotor, dan peralatan modal AS semuanya menurun pada Februari.

Defisit neraca perdagangan AS sampai dengan Februari 2023. (Sumber: Bloomberg)

Sementara defisit perdagangan barang melebar, surplus perdagangan jasa AS meningkat. Ekspor perjalanan — atau pembelanjaan oleh pengunjung ke AS — meningkat ke level tertinggi dalam tiga tahun. Impor perjalanan, ukuran orang Amerika yang bepergian ke luar negeri, sedikit berubah.

Impor barang konsumsi turun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan berdasarkan penyesuaian inflasi. Impor kendaraan bermotor juga menurun.

Penurunan ekspor dan impor merefleksikan pelemahan permintaan, terutama untuk barang, di dalam dan luar negeri di tengah pergeseran berkelanjutan untuk belanja jasa serta prospek ekonomi yang tidak pasti.

Sebelum laporan pada Rabu, GDPNow Federal Reserve Bank of Atlanta memperkirakan ekspor bersih akan menambah 0,44 poin persentase ke produk domestik bruto pada kuartal pertama.

Defisit perdagangan barang AS dengan China, berdasarkan penyesuaian, melebar menjadi US$ 25,2 miliar, terbesar dalam empat bulan.

(bbn)

No more pages